Hidup Kuda Pacu Berharga Rp 160 Juta Ini Berakhir Tragis
Sehari sebelum kejadian Jetry sempat lepas dari kandang namun tak sampai berlari ke jalan raya dan bisa dikondisikan
Editor: Eko Sutriyanto
Dian mengaku, sejak dulu sangat menyukai kuda sebagai hewan peliharaan.
Jiwa Dian seakan sudah menyatu dengan Jetry.
"Masih shock sama kejadian ini. Cuma menyesalkan kenapa matinya secara tragis begitu," keluhnya.
Dikatakannya, sehari sebelum kejadian Jetry sempat lepas dari kandang namun tak sampai berlari ke jalan raya dan bisa dikondisikan.
Diketahui Jetry bisa lepas karena engsel kandang yang berada di pinggir kolam itu rusak. Bagunan dinding pembatas kandang juga terlihat miring.
"Sudah sempat diikat tali sama perawat kuda namun tak kuat terus lepas lari ke jalan. Ya, ini mungkin sudah musibah kami pasrah," imbuhnya.
Sedangkan Galih Arif Wibowo menjelaskan Jetry merupakan kuda poni peliharaan keluarga yang dikenal sangat jinak. Ia tak menyangka kejadian tragis itu menimpa kuda favoritnya tersebut.
"Padahal bulan Agustus nanti ada perlombaan derby pacuan kuda di Pasuran dan di Wates Kabupaten Kediri pada Oktober 2017," jelasnya.
Menurut dia, keistimewaan Jetry yakni pernah juara III PraPon di Pengandaran Banten sekitar 2015. Di sisi lain Jetry dipakai sebagai pejantan yang dikawinkan dengan kuda Womblat dari Australia.
"Kuda Jetry usianya sudah tujuh tahun dimana itu merupakan dari puncak perfomance. Larinya sangat kencang. Saya sangat merasa kehilangan," pungkasnya.
Ditambahkannya, berdasarkan dari keterangan sopir truk L 8341 LN yang menabrak kudanya itu melaju dari arah utara.
Truk bermuatan Gaplek dari Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri melaju kencang menuju ke arah Kandangan.
Tiba-tiba dari sisi kanan muncul seekora kuda yang langsung menabrak bodi depan truk hingga ringsek.
"Sopir truk itu melihat Jetry sempat bermanuver menghindar. Tapi saking kencangnya akhirnya tertabrak," tandasnya.