Hidup Kuda Pacu Berharga Rp 160 Juta Ini Berakhir Tragis
Sehari sebelum kejadian Jetry sempat lepas dari kandang namun tak sampai berlari ke jalan raya dan bisa dikondisikan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Mohammad Romadoni
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Ponsel Dian Novitaria berdering keras, Selasa (11/7/2017). Setelah mengangkat panggilan yang muncul dari seberang sana, tiba-tiba wajah ibu rumah tangga ini berduka.
Pasalnya, panggilan telepon yang datang lewat ponselnya itu mengabarkan bahwa kuda kesayangannya, Jetry, kabur dari kandang lalu berlari menuju jalan raya.
Tak cukup di situ, kuda pacuan yang seharga Rp 160 juta itu lalu ditabrak truk di Jl Panglima Polim, Dusun Jombangan, Desa Tertek, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri.
"Cepat kesini bu! Jetry lepas dari kandang," ujar Dian Novitaria menirukan suara pekerjanya sembari menahan tangis.
Dian yang masih berada di rumah Tulungrejo Gang III, Kecamatan Pare bersama sang suami Galih Arif Wibowo bergegas menuju ke lokasi kecelakaan.
Betapa terkejutnya dia sesampainya di lokasi kejadian melihat Jetry telah tergeletak bersimbah darah di atas aspal.
Saking sayangnya wanita ini menangis histeris saat mengetahui hewan peliharaannya itu mati secara tragis.
Seketika, dia turun dari mobil Pajero Sport warna putih kemudian berlari.
Air mata mata Dian mengucur deras sembari memeluk erat Jetry.
Bahkan ia tak memperdulikan lagi busana yang dikenakannya itu memerah terkena darah.
"Jetry sudah kami anggap bagian dari keluarga sendiri. Kami merawatnya sejak masih kecil," ungkapnya.
Saat ditemui Surya di kediamannya setelah insiden itu, Dian masih tampak berduka.
Perempuan berkulit putih itu terbata-bata saat menceritakan tentang hewan kecintaanya itu.
Dian mengaku, sejak dulu sangat menyukai kuda sebagai hewan peliharaan.
Jiwa Dian seakan sudah menyatu dengan Jetry.
"Masih shock sama kejadian ini. Cuma menyesalkan kenapa matinya secara tragis begitu," keluhnya.
Dikatakannya, sehari sebelum kejadian Jetry sempat lepas dari kandang namun tak sampai berlari ke jalan raya dan bisa dikondisikan.
Diketahui Jetry bisa lepas karena engsel kandang yang berada di pinggir kolam itu rusak. Bagunan dinding pembatas kandang juga terlihat miring.
"Sudah sempat diikat tali sama perawat kuda namun tak kuat terus lepas lari ke jalan. Ya, ini mungkin sudah musibah kami pasrah," imbuhnya.
Sedangkan Galih Arif Wibowo menjelaskan Jetry merupakan kuda poni peliharaan keluarga yang dikenal sangat jinak. Ia tak menyangka kejadian tragis itu menimpa kuda favoritnya tersebut.
"Padahal bulan Agustus nanti ada perlombaan derby pacuan kuda di Pasuran dan di Wates Kabupaten Kediri pada Oktober 2017," jelasnya.
Menurut dia, keistimewaan Jetry yakni pernah juara III PraPon di Pengandaran Banten sekitar 2015. Di sisi lain Jetry dipakai sebagai pejantan yang dikawinkan dengan kuda Womblat dari Australia.
"Kuda Jetry usianya sudah tujuh tahun dimana itu merupakan dari puncak perfomance. Larinya sangat kencang. Saya sangat merasa kehilangan," pungkasnya.
Ditambahkannya, berdasarkan dari keterangan sopir truk L 8341 LN yang menabrak kudanya itu melaju dari arah utara.
Truk bermuatan Gaplek dari Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri melaju kencang menuju ke arah Kandangan.
Tiba-tiba dari sisi kanan muncul seekora kuda yang langsung menabrak bodi depan truk hingga ringsek.
"Sopir truk itu melihat Jetry sempat bermanuver menghindar. Tapi saking kencangnya akhirnya tertabrak," tandasnya.
Pihaknya sempat geram dengan sopir truk yang telah membuat kuda miliknya itu mati. Namun ia pasrah dan menganggap kejadian ini sebagai musibah.
"Meskipun begitu saya tanggungjawab penuh atas kerusakan truk tersebut," tukasnya.
Terpisah, Kanit Laka Lantas Polres Kediri Iptu Roni Robi Harsono menjelaskan kecelakaan itu berawal saat truk bermuatan bahan material itu melaju kencang dari arah utara menuju Pare. Persis di lokasi kejadian perkara tiba-tiba dari arah kanan muncul kuda pacu itu yang langsung menabrak bodi depan truk tersebut hingga rusak parah.
"Anggota kami sudah menuju ke lokasi kejadian kecelakaan. Namun kedua belah pihak meminta kecelakaan ini akan diselesaikan secara kekeluargaan," imbuhnya.
Dari pantauan di lapangan serpihan kaca bekas tabrakan itu masih tercecer di pinggir jalan.
Sedangkan kuda pacu yang mati itu oleh pemiliknya segera di kubur di sisi kiri jalan.