Sopir Truk Lintas Provinsi Bercerita Beda Preman di Jawa dan Samarinda
Sopir lintas provinsi bercerita tentang perbedaan preman di Jawa dan Samarinda yang suka memalak para sopir.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Christoper D
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Polisi menciduk warga Jalan Otto Iskandardinata, Samarinda, karena kerap memalak disertai ancaman dengan korban puluhan sopir truk lintas provinsi.
Kendati praktik tersebut telah berlangsung lama, para sopir yang rata-rata berasal dari Jawa baru berani melaporkan hal itu ke Polsekta Sungai Kunjang.
Mereka berani melaporkan pelaku karena sudah mulai geram dengan tingkahnya. Apalagi pelaku kerap mengancam para sopir sambil menunjukkan badik jika tak diberi uang.
"Pelakunya kerap berdua, tapi yang datang ke kami hanya sendiri saja. Pelaku ini datang ke kami saat sedang sendirian dan istirahat," ucap sopir truk Hadi (28) di Polsekta Sungai Kunjang, Rabu (12/7/2017).
Dia membandingkan kondisi preman di Jawa dengan Kaltim, khususnya Samarinda. Menurut dia hanya di Samarinda orang yang kerap meminta-minta uang kepada para sopir marah jika besarannya tak sesuai.
Tak jarang para sopir diancam akan menerima kekerasan pelaku, jika tidak memberikan apa yang mereka inginkan.
"Di Jawa juga ada yang meminta, tapi tidak memaksa. Kita kasih sedikit ya tetap diambil, tapi paling sering di Jawa hanya minta rokok saja. Di sini tidak dikasih, bakal keluar badiknya. Saat dikasih tapi tidak sesuai dengan keinginannya, tetap dia akan marah," ungkap Hadi.
Anggota Reskrim Polsekta Sungai Kunjang telah mengamankan pemeras para sopir lintas provinsi saat beraksi.
"Target pelaku seharinya Rp 300 ribu dengan memeras sopir truk lintas daerah. Pelaku ini kerap mengancam dengan senjata tajam kepada korban," ucap Kapolsekta Sungai Kunjang, Kompol Apri Fajar Hermanto.