Sopir Bus dan Truk yang Kecelakaan dan Tewaskan 10 Orang Saling Membela Diri
Hingga Sabtu (15/7/2017) siang ini, Satlantas Polres Probolinggo belum menetapkan status sopir bus penumpang Medali Mas dan sopir truk.
Editor: Dewi Agustina
"Seingat saya, saat itu truk hanya melaju dengan kecepatan 25 km/jam, tidak lebih. Soalnya saya ke Lombok tidak diburu waktu. Saya kalau jalan luar kota tidak pernah ngebut, karena menyadari muatan yang saya bawa ini besar," kata dia.
Menurut Munawir, bus itu berusaha mendahului mobil di depannya saat di tikungan.
Ia sempat kaget saat melihat bus yang mau menyalip di tikungan.
"Seingat saya, bus itu tidak menyalip dan kembali. Cuma saya kaget ternyata bus ini menabrak bak truk dan akhirnya membuat body kanannya mengelupas," tandasnya.
Baca: Pernikahan Dini Pasangan Berusia 14 Tahun Hebohkan Warga Bulukumba
Sama halnya dengan Munawir, Rifai pun menampik tudingan bahwa dirinya mengantuk atau kurang fit saat berkendara.
Versi dia, truk bermuatan pupuk yang menabrak body kanan busnya.
"Saya ingat betul, truk itu terlalu ke kanan saat di tikungan. Truk bahkan keluar dari marka jalan, dan menabrak bus saya," ungkapnya.
Ia sangat ingat betul, saat kejadian, kondisinya lagi prima. Bahkan, ia pun sempat mengkonsumsi vitamin, agar kondisinya tetap fit dan bugar.
"Saya tidak mengantuk kok. Saya juga masih sehat. Saat di kapal penyeberangan saya tidur dan istirahat. Saya juga tidak firasat apa-apa sebelumnya, tidak tahu kok bisa sampai kejadian seperti ini," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.