Tidak Terima Dipindahkan Tahanan Rutan Sialang Bungkuk Sempat Lempari Petugas
Padahal upaya pemindahan dikawal dengan ketat kepolidian dibantu Brimob Polda Riau serta TNI.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Pihak Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Riau memindahkan napi-napi yang berada di rumah tahanan kelas II B Sialang Bungkuk ke beberapa rutan dan lapas di Riau.
Pemindahan dilakukan sejak Sabtu (15/7/2017) tadi malam dengan dibantu kepolisian.
Total seluruh tahanan yang dipindahkan sebanyak 58 orang.
Informasi dari kepolisian, sebanyak delapan napi dipindahkan ke lapas Tembilahan.
Kemudian sebanyak 9 orang ke lapas Bangkinang.
"Dan pada hari ini, Minggu (16/7/2017) dipindahkan sebanyak 41 orang tahanan ke lapas Bangkinang," terang Kasubag Humas Polresta Pekanbaru, Ipda Dodi Vivino.
Upaya pemindahan dikawal dengan ketat kepolidian dibantu Brimob Polda Riau serta TNI.
Kericuhan kecil terjadi kala tahanan di blok C akan dipindahkan.
Beberapa tahanan berupaya melakukan perlawanan dengan melempari petugas dengan baru.
Tahanan tersebut tidak terima dipindahkan.
Polisi kemudian berusaha mengendalikannya dengan menembakkan gas air mata.
Namun tahanan tetap tidak acuh dan terus melakukan pelemparan dan teriakan yang menghina kepolisian dan petugas rutan.
Tahanan bahkan berusaha kabur namun usaha tersebut tidak membuahkan hasil.
Setelah tahanan bisa ditenangkan barulah petugas rutan masuk dan mengamankan seluruh tahanan di blok c dengan tangan diborgol dan tersambung dengan rantai.
Tidak ada perlawanan apapun dari tahanan sampai selanjutnya dilakukan pendataan.
"Beberapa tahanan yang dipindahkan merupakan provokator. Namun kondisi aman dan terkendali," terang Dodi.
Terpisah Kepala Rutan Sialang Bungkuk, Azhar kepada Tribunpekanbaru.com, mengatakan situasi pemidanhan tahanan sudah aman.
Jumlah seluruh tahanan yang dipindahkan sebanyak 58 orang.
"Kondisi sudah terkendali dan aman. Saat ini kita tengah melakukan perbaikan jeruji pintu kamar yang rusak," terangnya.
Sementara itu Kepala Kanwil Kemenkumham Riau, Dewa Putu Gede mengatakan pemindahan memang sengaja dilakukan malam hari.
Hal itu mengingat tahanan sedikit drop dan bisa lebih mudah untuk mengikuti arahan dan mau dipindahkan.
"Namun beberapa tahanan mungkin terusik dan sempat berfikir akan ada penggeledahan besar-besaran. Makanya sempat melakukan perlawanan. Namun pemindahan berlangsung aman dan tidak ada yang terluka," terangnya.
Tahanan yang umumnya dipindahkan merupakan tahanan kasus narkoba.
"Karena tahanan yang baru masuk sangat rentang dipengaruhi oleh tahanan yang lain. Jadi tahanan narkoba punya resiko yang cukup tinggi jika tidak diurai (dipindahkan)," terangnya.
Dikatakan Dewa, secara bertahap pemindahakan akan terus dilakukan.
"Setidaknya kita mengurangi kapasitas yang ada di rutan sialang Bungkuk. Tentu juga mempertimbangkan kapasitas tahanan di lapas lain," terang Dewa.