Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

35 Granat Temuan Pemancing Ikan di Sungai Slawi Diledakkan

Tim penjinak bom Gegana Brimob Polda Jateng meledakkan 35 granat jenis nanas yang ditemukan pemancing ikan di sungai Slawi.

Editor: Y Gustaman
zoom-in 35 Granat Temuan Pemancing Ikan di Sungai Slawi Diledakkan
Tribun Jateng/Mamdukh Adi Priyanto
Petugas Gegana Polda Jateng membawa serpihan granat yang telah diledakkan di pegunungan kapur Desa Karangdawa, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Selasa (18/7/2017). TRIBUN JATENG/MAMDUKH ADI PRIYANTO 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Mamdukh Adi Priyanto

TRIBUNNEWS.COM, SLAWI - Tim penjinak bom Gegana Brimob Polda Jateng meledakkan puluhan granat jenis nanas yang ditemukan pemancing ikan.

Pemusnahan berlangsung di pegunungan kapur Desa Karangdawa, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Selasa (18/7/2017).

Lokasi pemusnahan dipilih lantaran jauh dari pemukiman warga. Jumlah granat nanas yang banyak membuat pemusnahan dilakukan siang hingga sore.

Sebanyak 35 granat itu ditemukan warga yang memancing di bawah Jembatan Kaligung, Kelurahan Kagok, Kecamatan Slawi, awal Juli lalu.

"Warga menemukannya tidak sengaja saat memancing di sungai. Jumlahnya ada 35 buah," kata Kasat Reskrim AKP Bambang Purnomo di lokasi.

Semula pemancing itu hanya menemukan beberapa granat. Setelah ditelusuri kepolisian dan TNI, terkumpul jumlahnya 35 buah.

Berita Rekomendasi

Sebelumnya Gegana memberi aba-aba menggunakan pengeras suara. Meski di lokasi peledakan tak ada pemukiman, ada saja warga yang mencari makan ternak dan menggali batu kapur.

"Granat jenis nanas yang ditemukan masih aktif tapi kondisinya berkarat. Granat kami ledakkan dengan menggunakan detonator yang dilekatkan pada luar casing granat," kata Kasubden Penjinakan Bom Detasemen Gegana Brimob Polda Jateng, Kompol Maskudori.

Ia mengungkapkan granat tersebut berbahaya jika meledak. Dari hasil identifikasi, jika meledak serpihannya bisa mencapai radius 50 meter. Dalam kondisi baru, serpihan ledakan bisa mencapai 500 meter.

Proses pemusnahan dilakukan dengan cara dipendam di dalam tanah berkedalaman sekitar 50 sentimeter. Para petugas menggali tiga lubang untuk meledakkan granat secara bertahap.

Setelah terpendam, tim meledakkannya menggunakan detonator yang telah terhubung kabel dari jarak puluhan meter.

Ada beberapa granat dikaitkan menggunakan perekat dan disambungkan satu sama lain menggunakan kabel.

"Granat ini merupakan sisa peninggalan Perang Dunia II," jelas Kompol Maskudori.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas