Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masyarakat Protes Pembangunan Geothermal Gunung Slamet, Begini Pesan Gubernur Ganjar

Gubernur Jateng meminta masyarakat yang menolak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di lereng Gunung Slamet diajak berkomunikasi.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Masyarakat Protes Pembangunan Geothermal Gunung Slamet, Begini Pesan Gubernur Ganjar
Tribun Jateng/Khoirul Muzakki
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meninjau hasil produk ramah lingkungan di stan pameran Kebunraya Baturraden, Purwokerto, Rabu (19/7/2017). TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKKI 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki

TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi reaksi keras sebagain masyarakat Banyumas atas pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di lereng Gunung Slamet.

Sebagian masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Selamatkan Slamet menuntut agar pemerintah mencabut izin eksplorasi PT Sejahtera Alam Energy (SAE).

Perusahaan itu dianggap mengancam kehidupan masyarakat di sekitar lereng.

Menurut Ganjar, masyarakat, termasuk para aktivis lingkungan perlu diajak bicara agar bisa memahami tujuan eksplorasi serta dampaknya bagi kehidupan masyarakat.

Bisa jadi, polemik yang timbul saat ini lantaran minimnya akses informasi yang sampai ke masyarakat tentang pemanfaatan energi panas bumi.

"Bukan soal perlu cabut izin atau tidak. Tapi perlu diajak bicara dan dijelaskan apa manfaat dan dampak proyek itu," kata Ganjar pada Rabu (19/7/2017).

Berita Rekomendasi

Menurut Ganjar, proyek PLTP Baturraden termasuk dalam proyek percepatan pembangunan pembangkit listrik 10 ribu Megawatt.

Pemakaian energi panas bumi untuk sumber pembangkit listrik, menurut Ganjar, adalah pilihan. Termasuk sumber energi lain berupa nuklir dan energi fosil.

Pemakaian energi panas bumi untuk pembangkit listrik bukan hal menakutkan.

Menurut Ganjar, negara Islandia nyatanya telah berhasil memanfaatkan energi panas bumi untuk memenuhi kebutuhan listrik mereka serta membangkitkan roda ekonomi.

"Ajak bicara terutama kepada aktivis lingkungan. Kalau kita tidak punya energi, apa kita ke nuklir saja. Saya kira hipotesis ini akan dijawab takut dan tidak mau. Nyatanya PLTU batu bara di Batang juga diprotes," ia menambahkan.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas