Pembangunan Jateng Capai 91,5 Persen, Gubernur Ganjar Minta Maaf
Realisasi RPJMD tahun keempat kepemimpinan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wagub Heru Sudjatmoko mencapai 91,5 persen.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Realisasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun keempat kepemimpinan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Heru Sudjatmoko mencapai 91,5 persen.
Sisanya, program pengentasan kemiskinan yang dinilai terberat dilaksanakan terus diupayakan.
"Tinggal menyisakan sekitar delapan persen akan dituntaskan sisa-sisa tahun ini, karena masih ada sisa sekitar 1,5 tahun ke depan," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jateng Sri Puryono, Selasa (18/7/2017).
Dalam catatan Puryono, sektor infrastruktur menyisakan sedikit pekerjaan rumah (PR). Pihaknya menargetkan kegiatan ini bisa dituntaskan akhir tahun ini.
"Hal lain yang sekarang masih dalam pelaksanaan, seperti infrastruktur bandara (New Ahmad Yani Semarang). Itu kan kita sharing (dengan PT Angkasa Pura) di sana, itu akan kita kejar. Di 2018 nanti insya Allah bisa," ia optimistis.
Sejumlah hal belum maksimal dilaksanakan, di antaranya disebabkan sulitnya memenuhi indikator yang ada. Apalagi, ada pembaruan organisasi perangkat daerah yang ternyata tak masuk program kegiatan.
Ada pula indeks Demokrasi Indonesia yang dipastikan tak bisa tercapai 100 persen. "Kalau harus 100 persen, agak berat. Tapi setidaknya mendekati 100 persen," kata dia.
Terkait penurunan angka kemiskinan menjadi 10 persen, masih terus diupayakan. Saat ini, angka kemiskinan di Jateng di angka 13,28 persen.
"Kami akan berusaha, semoga di akhir masa jabatan Pak Gub (gubernur, red), RPJMD bisa mendekati angka 100 persen," harap Puryono.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah Jateng, Sudjarwanto, mengatakan sulitnya menurunkan angka kemiskinan karena saat penyusunan RPJMD terlalu optimistis.
Padahal, sejak dahulu, penurunan hanya mampu satu digit di belakang koma.
"Kami membuktikan, dalam tiga tahun ini, dari 14,3 persen hanya turun menjadi 13,28 persen. Artinya, kalau dari 13 persen ke 10 persen, berat mencapainya," kata Sudjarwanto.
Sulitnya menurunkan angka kemiskinan itu, lanjut Sudjarwanto, tidak hanya terjadi di Jateng saja. Bahkan, angka kemiskinan tingkat nasional pun tak pernah turun secara signifikan.
"Karena sudah terlanjur targetnya 10 persen, ya kami akan terus bekerja ekstra keras. Semua program untuk menurunkan kemiskinan akan terus digalakkan," tandasnya.
Gubernur Ganjar mengaku akan bekerja keras mengejar target RPJMD hingga mendekati 100 persen. Meski menurutnya, RPJMD memang tak harus tercapai 100 persen.
"Kalau memang tidak mungkin tercapai, ya minta maaf. Daripada merekayasa data lebih baik enggak tercapai enggak apa-apa. Kami akan jelaskan kondisinya, makronya seperti ini, yang memengaruhi faktor eksternalnya seperti ini. Saya akan sampaikan kejujuran saja ke publik," tandasnya.