Syahrial Oesman Mengaku Bisa Melanjutkan Kepemimpinan Alex Noerdin
Mempertahankan capaian pembangunan yang baik di masa Alex Noerdin membutuhkan tokoh sekaliber Syahrial Oesman
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Pesta demokrasi di Provinsi Sumatera Selatan 2018 sudah masuk babak pemanasan, aura persaingan antar-kandidat sudah terasa di berbagai tempat.
Alat kontak dan atribut kampanye tampak sudah banyak bertebaran di berbagai pelosok.
Ada yang menarik dari Pilkada Sumsel 2018 ini, yaitu munculnya Gubernur Sumsel periode 2003-2008, Syahrial Oesman.
Tokoh ini kembali ke gelanggang dan ikut serta dalam persaingan di Pilkada kali ini.
Syahrial mengaku terpanggil untuk kembali melayani rakyat Sumsel. Menurutnya Sumsel sudah banyak kemajuan, banyak sekali prestasi Alex Noerdin selama lebih dari sewindu mengabdi.
"Apa yang baik di masa kepemimpinan saya, beliau tingkatkan. Begitu juga yang kurang, beliau perbaiki. Rasanya saya pun demikian, dengan pengalaman memimpin rakyat di masa sebelumnya, saya bisa melanjutkan kepemimpinan pak gubernur ini," ujarnya dalam keterangan yang diterima, Rabu (19/7/2017).
Menanggapi kemunculan Gubernur Sumsel Periode 2003-2008 dalam gelanggang Pilkada 2018, Pengurus Forum Rukun Warga Kota Prabumulih, Ahmad Romdhon menyatakan cukup wajar dan layak diapresiasi.
Dalam pandangannya, mempertahankan capaian pembangunan yang baik di masa Alex Noerdin membutuhkan tokoh sekaliber Syahrial Oesman.
"Hanya Syahrial diantara bakal calon lainnya yang punya pengalaman jadi gubernur, di Sumsel lagi. Ini unik dan bisa jadi satu-satunya di Indonesia," ujarnya.
Kemunculan Syahrial Oesman memang cukup membawa perubahan dalam peta elektabilitas para kandidat. Masuknya Syahrial dalam persaingan membuat wakil gubernur petahana Ishak Mekki tergerus elektabilitasnya.
Peneliti Stratakindo Research & Consulting, Rachmi Agnestia Maharani menyatakan posisi Syahrial dalam survei yang dilakukan lembaganya pada Bulan Juni 2017 berada cukup jauh di atas Ishak Mekki.
"Mungkin karena pernah jadi gubernur dan cukup punya prestasi, Syahrial masih dikenang dan cukup punya pendukung fanatik," ujarnya.
Rachmi menjelaskan klaim melanjutkan kesuksesan Alex Noerdin sangat mungkin akan dipakai oleh dua figur tersebut, yakni Syahrial dan Ishak Mekki namun fakta Ishak Mekki belum pernah jadi gubernur sementara Syahrial berpengalaman sebagai gubernur, tentu punya bobot berbeda.
"Dalam konteks melanjutkan pembangunan Sumsel, rebutan dukungan Alex Noerdin akan bermakna signifikan. Beda konteksnya jika putera Alex Noerdin turun gelanggang, itu malah akan sebaliknya. Semua akan memandang Sumsel bukanlah kerajaan hingga tak ada istilah kekuasaan diwariskan kepada anaknya, kemudian saat yang sama Doddi Reza juga baru seumur jagung mengemban amanah sebagai Bupati Muba, secara etis sebaiknya tetap lanjut dan jalankan janji kampanye saat pilbup yang lalu," ungkapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.