Cerita Terungkapnya Penemuan Tiga Tengkorak di Gunung Ciremai
Penemuan tengkorak dan tulang belulang manusia di Taman Nasional Gunung Ciremai di kawasan Majalengka tak lepas dari warga yang kerasukan roh.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Dian Nugraha Ramdani
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Tengkorak dan tulang belulang manusia ditemukan di Taman Nasional Gunung Ciremai, wilayah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Penemuan kerangka tulang manusia itu bermula dari ritual semedi yang dilakukan sejumlah orang di makam keramat di area bumi perkemahan Argalingga, Argapura, Kecamatan Majalengka pada 13 Juli 2017.
Toto Suarto yang hendak bertarung dalam Pemilihan Kepala Desa Argalingga berangkat ke makam bersama tujuh orang lainnya sekitar pukul 23.00 WIB.
Di lokasi makam, Nana dan Rudi kerasukan roh. Dalam kondisi tersebut keduanya mengatakan ada tiga orang korban meninggal di Gunung Ciremai yang meminta disempurnakan.
Kalimat disempurnakan dipahami oleh para penyaksi ketika itu sebagai permintaan agar rangkanya ditemukan dan dikuburkan secara layak.
Toto dan 16 warga Argalingga lainnya masuk kembali ke hutan TNGC. Mereka berangkat sekitar pukul 08.30 WIB dan tiba di blok hutan kayu margasatwa sejajar dengan ketinggian Pos 3 Pendakian TNGC pukul 12.00 WIB.
"Di tempat ini mereka menemukan tengkorak dan tulang belulang yang masih terbungkus pakaian. Dugaan tengkorak dan tulang belulang itu jasad seorang perempuan," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus, Minggu (23/7/2017).
Melekat di tengkorak dan tulang belulang kaus biru berpolet hitam, sebuah jaket hitam berpolet merah, sehelai rok berwarna biru, dan di sampingnya ada tas hitam bercorak merah muda.
"Tidak ada kartu identitas yang ditemukan dari tengkorak itu. Dugaan bahwa tengkorak manusia itu adalah perempuan karena ada rok," terang Yusri.
Seusai menemukan satu tengkorak Toto dan warga lainnya kembali mencari dua korban lain yang dikisahkan roh makam keramat yang merasuki Nana dan Rudi. Namun, hujan keburu lebat dan akhirnya 17 warga Argalingga itu kembali turun ke perkampungan.
"Usia tengkorak itu diperkirakan sudah setahun. Dia kemungkinan orang yang tersesat dan kehabisan makanan saat pendakian," ujar Yusri.
Sementara itu Tim Inafis Polres Majalengka sedang mengevakuasi tengkorak itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.