Junaydi Ditemukan Tewas, Diduga Loncat Kejurang Akibat Takut Terazia Operasi Pekat
Frangky Rotu, warga Kelurahan Buha Kecamatan Mapanget mengaku melihat sejumlah anggota polisi mengejar Junaydi Moniaga, sebelum ia ditemukan tewas
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Manado Nielton Durado
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Frangky Rotu, warga Kelurahan Buha Kecamatan Mapanget mengaku melihat sejumlah anggota polisi mengejar Junaydi Moniaga, sebelum ia ditemukan tewas dijurang, Kamis (27/9) di di Perum Banua Asri Dua, Kelurahan Buha, Lingkungan empat, Kecamatan Mapanget sekitar pukul 22.30 Wita.
Menurut Frangky, awalnya ia dan korban sedang duduk di depan gudang penampung bahan bangunan dimana mereka sering bekerja.
Tak lama kemudian korban berdiri dan masuk ke dalam gudang untuk mengambil sesuatu.
Ketika ia berdiri, tiba-tiba datang beberapa polisi dan berteriak pada Junaydi agar tidak melarikan diri.
"Saya dengar mereka berteriak, hey kamu jangan lari," ujar Frangky.
Mendengar teriakan tersebut, korban langsung lari dan tak berapa lama beberapa polisi juga ikut mengejar dirinya.
"Ketika mereka kembali saya tanya kalau Junaydi dimana? Tapi mereka tak menjawab," kata dirinya.
Tak berapa lama, pria 35 tahun itu pergi ke belakang gudang dan ternyata sudah banyak orang yang berkumpul.
"Waktu saya sampai ternyata Junaydi jatuh di belakang jurang," ucap Frangky.
Para polisi yang mengejar Frangky juga sudah tak terlihat lagi di lokasi kejadian.
"Kami ingin minta bantuan pada mereka tapi ternyata sudah tak ada," ujar dia.
Korban kemudian dievakuasi oleh warga dan dilarikan ke Rumah Sakit Auri Mapanget.
Di tempat terpisah, Kasubag Humas Polresta Manado AKP Roly Sahelangi mengatakan bahwa saat ini korban sudah berada di RS Prof. Kandou Malalayang.
"Korban sudah dibawa ke RS Prof Kandou Malalayang untuk di Otopsi, sedangkan kasus ini masih diselidiki oleh Reskrim," tandasnya. (nie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.