Kerap Dirundung dan Dicap Autis, Anak Istimewa Ini Lolos Kuliah di ITB
Musa Izzanardi Wijanarko, remaja berkemampuan istimewa ini lolos Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri pada Juni lalu.
Editor: Y Gustaman
"Ia cepat sekali penasaran. Kalau kami ngasih sedikit aja, dia langsung bisa. Dia sudah mampu menurunkan rumus fisika dan mampu menemukan rumus-rumus matematika sendiri," tutur dia.
Namun, Izzan tidak pernah mengecap pendidikan formal. Setelah Izzan didiagnosis autism spectrum disorder, asperger syndrom, gangguan sensori integrasi, dan lain-lain, Yanti memutuskan untuk mendidik Izzan di rumah (homeschooling).
Yanti menerapkan discovery learning (memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan) dan experiential learning (metode pembelajaran melalui penciptaan pengalaman dalam proses belajarnya).
"Saya cuma fokus pada apa yang dia minati. Dia suka belajar matematika dan fisika, tapi kalau biologi dia kurang suka. Dia belajar sendiri. Saya cuma ngasih buku loakan. Kadang saya kasih soal, dia kerjakan sendiri dengan cara dia. Dia suka menjawab dengan menggambar jawabannya beserta rumusnya," kata Yanti.
Lantaran perilaku uniknya, Izzan kerap dianggap aneh oleh teman-teman sebayanya di lingkungan rumah. Izzan kerap dibuli dan pulang sekolah dalam kondisi luka karena berantem.
"Karena orangnya sangat aktif, dia kadang dianggap aneh sama orang lain. Sempat dikatai orang gila sama teman-temannya. Kerap mendapat perilaku kasar dan kekerasan juga," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.