Seorang Ibu Aniaya Bayinya, Diduga Stres Ditinggal Pacar Bule
Kekerasan terhadap balita terjadi di Denpasar, Bali. Seorang ibu menganiaya anak kandungnya yang baru berusia 11 bulan.
Editor: Dewi Agustina
Ia harus merawat bayi JD seorang diri dan kesulitan memenuhi kebutuhan hidup setelah ditinggal kekasihnya yang berasal dari Austria.
Informasi lain menyebutkan, perempuan asal Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT) itu juga mengalami Bipolar Disorder.
Gangguan bipolar adalah gangguan mental yang menyerang kondisi psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrem.
Menurut sumber Tribun Bali, hubungan antara MD dengan bule Austria itu hanya sebatas pacaran.
Bayi JD adalah hasil hubungan di luar nikah.
Selama menjalani hubungan asmara, kehidupan keduanya penuh dengan konflik.
Keduanya bahkan sempat terlibat perkelahian hingga berujung laporan ke Polres Karangasem.
"Dulu mereka berdua sempat tinggal di Karangasem, antara bule dan perempuan ini terjadi pertengkaran dan penganiayaan. Tapi mereka berdamai sehingga sepakat mencabut laporan polisi," tuturnya.
Usai kejadian itu, cekcok dan pertengkaran tetap berlanjut.
Akhirnya MD ditinggalkan sang kekasih untuk kembali ke negara asalnya di Austria.
Sejak ditinggal sang kekasih, MD kemudian tinggal berdua bersama JD di sebuah kos-kosan di kawasan Seminyak, Kuta, Badung.
"MD melakukan kekerasan kepada bayinya karena kesal JD sakit dan juga tidak punya uang untuk kebutuhan hidup," bebernya.
Sebelumnya, Sukawati dari P2TP2A Provinsi Bali menjelaskan kepada awak media bahwa bayi JD adalah hasil dari hubungan di luar pernikahan MD dengan kekasihnya yang dari Austria.
Informasi yang dihimpun, kasus kekerasan tersebut awalnya dilaporkan oleh ayah biologis JD kepada pihak Dinas Sosial Provinsi Bali.