Suami Istri Tewas di Gamping Tinggalkan Surat Pernyataan dan Wasiat
Selembar surat pernyataan ditemukan pihak Kepolisian Sektor Gamping, ketika dilakukan olah TKP di lokasi penemuan dua jasad suami istri.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Selembar surat pernyataan ditemukan pihak Kepolisian Sektor Gamping, ketika dilakukan olah TKP di lokasi penemuan dua jasad suami istri di Kaliabu, RT. 1 RW.12, Bayuraden, Gamping, Sleman, Jumat (28/7/2017) kemarin.
Berikut ini surat tersebut.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Daniel Priyana
Alamat : Dongkelan RT.5/175
Suami dari :
Nama : Dwi Septi Respati Dewi
Alamat : Dongkelan RT.5/175
Saya berjanji mulai hari Senin, tanggal 6 Maret 2017
1. Menghargai istri saya dalam segala hal
2. Memberikan ijin atau tidak melarang istri saya untuk melakukan aktivitas sendiri dengan sepengetahuan saya (pamit)
3. Tidak akan bersikap atau berkata kasar yang dapat menyinggung perasaan istri saya
4. Tidak akan memaksa istri saya untuk melakukan hubungan intim
5. Memberikan nafkah lahir atas uang belanja setiap hari
Apabila saya melanggar dari salah satu ketentuan dari perjanjian saya diatas, maka saya bersedia untuk ditinggal istri dan anak-anak saya.
Demikian perjanjian ini saya buat dengan sesadar-sadarnya dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.
Surat tersebut diduga dapat menjadi petunjuk terhadap penemuan kedua mayat pasutri tersebut.
Terkait surat yang ditemukan, Kapolsek Gamping, Kompol Herwinedi, pihaknya menemukan dua buah surat di dekat tempat bunuh diri tersebut.
Baca: Seorang Ibu Aniaya Bayinya, Diduga Stres Ditinggal Pacar Bule
Selain itu mengenai bukti, pihaknya menemukan tali yang digunakan korban untuk melakukan gantung diri.
Namun, pihaknya masih belum bisa menyimpulkan motif dibalik kasus tersebut.
"Ada dua surat tadi, yang satu di rumah yang satu di mobil, surat yang dirumah isinya 'Rasah ngundangi polisi aku langsung diterke wae ning Dongkelan'. Dongkelan alamat korban itu, mereka tinggal di Dongkelan. Surat kedua saya belum baca. Untuk bukti-bukti lain belum ada, baru ada tali untuk gantung diri. Mengenai motifnya, sementara kami belum bisa menyimpulkan," urainya, kemarin, Jumat (28/7/2017).
Kompol Herwinendi mengatakan, pihak keluarga tidak menghendaki dilakukan autopsi terhadap kedua mayat tersebut. Pihak keluarga juga ikhlas menerima kejadian tersebut.
"Dari keluarga tadi tidak menghendaki untuk dilakukan autopsi, mungkin karena pesan dari surat tadi. Sehingga keluarga menerima ini sebagai musibah. Keluarga hanya minta mayat diantar ke Rumah Sakit Sarjito untuk dimandikan sekalian, sehingga saat dibawa pulang sudah bersih. Untuk dikuburkannya saya belum tahu," jelasnya.
Kompol Herwinedi juga mengatakan, pihaknya mendapat telepon dari warga sekitar bawah ditemukan seseorang menggantung di sebuah rumah.
Mengetahui hal tersebut, pihaknya langsung bergegas ke lokasi kejadian.
"Kami dapat telepon dari masyarakat, ada orang gantung diri di dapur rumah daerah Kaliabu. Personel kami, baik dari reskrim dan SPKT langsung kesini, tadi kejadiannya kira-kira jam 1 siang dan ternyata benar bahwa ada orang nggantung," katanya saat ditemui di TKP.