Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Netizen Bingung 'Tepuk Anak Soleh' Dianggap tak Toleran, Ternyata Seperti Ini Bunyi dan Isinya

Dia menegaskan, dengan menyanyikan lagi tersebut bukan berarti anak-anak kemudian diajarkan untuk bersikap tidak toleran.

Penulis: Wahid Nurdin
zoom-in Netizen Bingung 'Tepuk Anak Soleh' Dianggap tak Toleran, Ternyata Seperti Ini Bunyi dan Isinya
YouTube capture
Tepuk Anak Soleh 

TRIBUNNEWS.COM - Tepuk Anak Soleh baru-baru ini menjadi perbincangan hangat netizen setelah dipersoalkan karena dinilai tidak toleran.

Mengutip dari beberapa sumber, keberatan itu awalnya disampaikan oleh Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Banyumas.

Adapun letak intolerannya terdapat kata "Islam Yes, Kafir No' pada akhir lagu Tepuk Anak Soleh.




Itulah yang membuat Himpaudi Banyumas meminta agar kegiatan menyanyikan lagu 'Anak Sholeh' sembari bertepuk tangan itu harus dihentikan, kecuali syairnya diubah.

'Protes' dari Himpaudi Banyumas itu sendiri telah mendapatkan tanggapan Ketua Pengurus Daerah Aisyiyah Banyumas, Zakiyah.

Kepada media, Zakiyah menyampaikan tak ada yang salah dengan isi lagu Anak Soleh.

"Sejak saya masih TK, juga sudah ada lagu itu. Selama ini, juga tidak ada masalah. Kenapa kok baru dipersoalkan sekarang?," terangnya.

BERITA TERKAIT

Menurutnya, jika diteliti secara cermah maka syair lagu Anak Sholeh tersebut juga tidak bertentangan dengan akidah Islam.

Termasuk syair 'Islam Yes, Kafir No'.

Dengan lagu tersebut, kata dia, kalangan pendidik justru berupaya menanamkan aqidah Islam pada anak-anak usia dini agar tidak kafir saat dewasa.

"Dengan pemahaman seperti ini, saya justru jadi bertanya sebenarnya salahnya di mana?" kata Zakiyah.

Dia menegaskan, dengan menyanyikan lagi tersebut bukan berarti anak-anak kemudian diajarkan untuk bersikap tidak toleran.

Kabar itupun banyak dibagikan di media sosial hingga menjadi viral di media sosial.

Netizen yang mengetahui hal itupun banyak yang tak habis pikir mengapa lagu itu dianggap tak toleran.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas