Berkedok Bisnis Rental, Sindikat Penggelapan 19 Mobil Dibongkar, Dua Polisi Jadi Korban
Sindikat penipuan dan pengelapan mobil dibongkar Unit Reskrim Polsek Bubutan yang dibantu Satreskrim Polretabes Surabaya.
Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sindikat penipuan dan pengelapan mobil dibongkar Unit Reskrim Polsek Bubutan yang dibantu Satreskrim Polretabes Surabaya.
Tiga orang pelaku sindikat penggelapan mobil yang dilakukan sebanyak tiga pelaku, digulung setelah mengelapkan 19 mobil berbagai jenis.
Tiga pelaku yang diringkus, yakni SH alias Agil (36), warga Jl Kyai Cempo Sidoarjo, FS alais Silo (38), warga Kalialang, Pacitan dan Kn (25), warga Bandraringin, Pacitan.
Kasus ini terbongkar setelah ada laporan dari korban, Nuriadi. Ia yang merupakan anggota polisi dan biasa menyewakan mobil kepada orang lain, melakukan kesepakatan dengan pelaku Agil.
Tiga mobil miliknya disewa Agil mulai pada 22 April 2017 dengan sewa beragam.
"Setelah korban melapor, kami melakukan penyelidikan dan akhirnya mengungkap sindikat penggelapan mobil yang dilakukan oleh tiga pelaku," sebut Kasat Reskrim Polretabes Surabaya, AKBP Leonard M Sinambela, Kamis (3/8/2017).
Sindikat ini dalam aksinya bermodus untuk bisnis rental atau mobil disewakan untuk mengerjakan proyek infrastruktur di pacitan.
Korban Nuriadi awalnya dihubungi Agil yang berminat menyewa tiga unit mobil miliknya untuk dijalankan bisnis rental. Korban dijanjikan mendapat keuntungan lumayan.
Mobil Toyota Kijang Innova tahun 2010, misalnya. Korban dijanjikan keuntungan senilai Rp 5,5 juta sebulan, Toyota Avansa tahun 2017 dijanjikan keuntungan Rp 6,5 juta per bulan.
Akhirnya korban Nuriadi menyepakati kerja sama dan menyerahkan tiga mobilnya kepada Agil.
Setelah dua bulan berjalan (Juni-Juli 2017, ternyata keuntungan yang dijanjikan tidak kunjung diterima.
Agil setiap kali dihubungi juga selalu menghindar. Di datangi di rumahnya di Sidoarjo juga tidak ada. Korban Nuriadi melaoprkan ke Polsek Bubutan.
Polisi yang melakukan menyelidikan dan mencari keberadan mobil korban dan ternyata sudah digadaikan ke Silo dan Kn, dua warga Pacitan.
Keduanya ternyata merupakan komplotan Agil yang juga menggadaikan satu mobil milik seorang anggota polisi, Hermono.
Selain empat mobil tersebut, Agil dkk juga menggelapkan15 mobil berbagai jenis milik korban lain dengan modus yang sama.
"Totalnya kami mengamankan sebanyak 19 unit mobil milik berbagai korban. Ada lima korban," ucap Leonard.
Kapolsek Bubutan Surabaya, Kompol Dies Ferra menagatakan, para korban rela melepas mobilnya untuk disewa lantaran dijanjikan mendapat keuntungan besar.
Karena pelaku berani menyewa mobil dua kali lipat dari harga sewa rental pada umumnya.
"Saya mengingatkan kepada masyarakat, supaya selalu berhati-hati jika ada orang yang mau menyewa mobil untuk kepentingan bisnis dan mendapat keuntungan besar," terang Ferra.
Sukno, salah satu korban yang tinggal di Sedati Sidoarjo mengaku, dirinya mendapat penawaran sewa mobil dengan harga di atas pasaran oleh pelaku.
Dirinya dinjanjikan mendapat keuntungan tinggi dari uang sewa mobil.
"Satu mobil disewa Rp 6 juta dalam sebulan oleh Agil. Saya akhirnya melepas dua mobil untuk dibawa," aku Sukno.
Dia mengaku, awalnya uang sewa diberikan secara lancar. Namun, dua bulan terakhir ternyata mulai tidak lancar. Dirinya juga mengalami kesulitan saat menghubungi Agil.
"Saya sempat kesulitan saat mau memperpanjang STNK, karena dibawa Agil," ucap Sukno. fat