Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anehnya, Monyet Serang Warga yang Pernah Mengumpat Ingin Bunuh Monyet, Sudah Ada 14 Korban

Sebanyak 14 warga dari empat desa Kabupaten Boyolali terluka karena serangan monyet ekor panjang. Warga pun kesulitan memburu monyet-monyet tersebut.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Anehnya, Monyet Serang Warga yang Pernah Mengumpat Ingin Bunuh Monyet, Sudah Ada 14  Korban
AFP/GETTY IMAGES
Seekor monyet liar ditempatkan di sebuah kandang dalam operasi perburuan di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. 

TRIBUNNEWS.COM, BOYOLALI - Sebanyak 14 warga dari empat desa Kabupaten Boyolali terluka karena serangan monyet ekor panjang. Warga pun kesulitan memburu monyet-monyet tersebut.

Upaya menangkapi monyet-monyet itu dilakukan secara berkala oleh perangkat desa dan warga Kecamatan Karanggede, dibantu kepolisian serta didampingi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).

Sukimin, kepala Desa Sendang, Kecamatan Karanggede, mengungkapkan, serangan monyet ekor panjang itu terjadi sejak setahun lalu.

Saat itu, ada monyet yang menyantap ayam penduduk. "Lalu, ada seorang warga yang menyiapkan jebakan menggunakan pisang dicampur apotas dan jarum."

"Ternyata, monyet itu malah semakin garang dan menggigit kambing," jelas Sukimin ketika ditemui di rumahnya di Dukuh Nglimas, Desa Sendang, Kecamatan Karanggede, Boyolali, Senin (7/8/2017).

Baca: Kronologi Terungkapnya Kasus Perjokian di Fakultas Kedokteran UNS, Mahasiswa Ditarik Rp 170 Juta

Gigit warga yang menjenguk korban
Setelah itu, katanya, selama puasa tahun lalu hingga awal Agustus ini, monyet-monyet itu malah menyerang warga secara acak.

Berita Rekomendasi

Masalahnya, kata Sukimin, monyet-monyet tersebut seakan menyasar warga tertentu.

Pertama, kebanyakan korban adalah lansia, kedua -Anda bisa percaya atau tidak- khususnya yang sudah menjenguk korban serangan monyet dan mengumpat akan membunuh si monyet.

"Ini secara logika nggak nalar. Ini namanya musibah," katanya.

Sukimin heran, serangan monyet itu terjadi setahun belakangan ini, padahal,

"Tidak ada perambahan lahan, dari dulu seperti itu. Di ladang banyak palawija, jagung, pisang," katanya mengeluh.

Beragam cara sudah dilakukan oleh warga desa termasuk meminta tolong komunitas penembak agar memburu dan menangkap hewan yang tidak dilindungi ini. Konsultasi dengan BKSDA juga sudah dilakukan.

Digigit di depan rumah
Yang menarik, operasi perburuan monyet itu disebut 'Penanganan konflik monyet ekor panjang,' dan rumah Sukimin dijadikan Posko Penanganan Konflik Monyet Ekor Panjang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas