Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Pengakuan Wanita Menyebut Diri Nabi, Klaim Pisah Ranjang Karena Perintah kenabian

Sebelum ibu itu pergi, ia sempat berbicara menggunakan bahasa Arab dan menjelaskan mengenai firman.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 5 Pengakuan Wanita Menyebut Diri Nabi, Klaim Pisah Ranjang Karena Perintah kenabian
youtube
Seorang perempuan mengaku nabi penerus Nabi Muhammad. Ia mendatangi kantor perwakilan Kementerian Agama di Rappocini, Makassar. 

TRIBUNNEWS.COM -- Seorang ibu berbaju putih datang dan mengagetkan sejumlah pegawai yang ada di kantor Kemenag Rappocini, Makassar, Sulawesi Selatan.

Bagaimana tidak kaget, ibu tersebut datang dan mengaku bahwa ia adalah nabi setelah nabi Muhammad.

Melansir dari Tribun Kaltim, kabar mengenai keberadaan ibu tersebut tersebar melalui grup Facebook IKKM 2017 (Info Kejadian Kota Makassar 2017).

Berikut ini fakta-fakta mengenai sosok ibu yang mengaku nabi tersebut.

1. Keturunan Tuanta Salamaka Syekh Yusuf

Kabar mengenai adanya sosok ibu tersebut terungkap setelah akun Facebook bernama Nur Anandha Septiani mengunggah sebuah video di grup IKKM 2017, Senin (7/8/2017).

Selain mengaku sebagai nabi, si ibu itu juga mengaku sebagai keturunan Tuanta Salamaka Syekh Yusuf.

BERITA REKOMENDASI

Melansir dari laman Wikipedia, Tuanta Salamaka Syekh Yusuf adalah seorang ahli agama yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan.

Beliau juga merupakan seorang pahlawan nasional Indonesia.

Lahir pada tanggal 3 Juli 1626 dan meninggal di Cape Town, Afrika Selatan, 23 Mei 1699 pada umur 72 tahun, Tuanta Salamaka Syekh Yusuf merupakan anak dari pasangan Abdullah dan Aminah.

Saat lahir ia diberi nama Muhammad Yusuf oleh Sultan Alauddin (Raja Gowa) yang juga merupakan kerabat dari ibu Syekh Yusuf.

Ketika Kesultanan Gowa mengalami kalah perang terhadap Belanda, Syekh Yusuf pindah ke Banten dan diangkat menjadi mufti di sana.


Pada periode ini Kesultanan Banten menjadi pusat pendidikan agama Islam, dan Syekh Yusuf memiliki murid dari berbagai daerah, termasuk 400 orang asal Makassar yang dipimpin oleh Ali Karaeng Bisai.

Ketika pasukan Sultan Ageng dikalahkan Belanda tahun 1682, Syekh Yusuf ditangkap dan diasingkan ke Srilanka pada bulan September 1684.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas