Brigadir Bagus Suda Tak Sadarkan Diri Usai Menyapa Tiga Pria Bule, Senjata Api Miliknya Lenyap
Pelaku penyerangan dan perampasan senjata terhadap seorang anggota Brimob Polda Bali, Brigadir I Bagus Suda Suwarna diduga tiga orang.
Editor: Dewi Agustina
"Belum tahu identitasnya. Kalau bisa, kita temukan dalam waktu dekat,” tambahnya.
Senjata Hilang
Korban Suwarna ditemukan lemas tak sadarkan diri di garasi motor di areal parkir Ayana Resort and Spa, Jimbaran, Selasa (8/8/2017) sekitar pukul 11.20 Wita.
Yang bikin geger, senjata laras panjang milik korban jenis AK 101 beserta satu unit magasin berisi tiga peluru hampa serta 27 peluru karet dinyatakan hilang.
Diduga kuat, Suwarna yang sedang bertugas menjaga kawasan Ayana Resort and Spa ini diserang orang tak dikenal, kemudian senjata laras panjang jenis AK 101 miliknya turut dirampas.
Korban dilaporkan mengalami luka lebam di bagian mata kiri hingga muntah darah.
Sejauh ini kondisinya masih belum stabil dan di bawah pantauan tim dokter.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan, sebelum kejadian korban menjalani tugas jaga di Ayana Resort and Spa bersama seorang rekannya yakni Brigadir I Nyoman Wenten.
Pada pukul 11.00 Wita, korban diketahui istirahat makan siang bersama seorang sekuriti Karang Emas Residence bernama Alam di Rimba Resort yang berjarak kurang lebih 500 meter dari tempatnya berjaga.
Sekitar 20 menit kemudian, korban sudah ditemukan pingsan dalam keadaan duduk oleh seorang satpam bernama Merdeka Yana.
Saksi lain menyebutkan usai makan siang, korban masih tampak membawa senjata dan terlihat memasuki toilet sebelum ditemukan pingsan.
Perketat Pengamanan
Terpisah, Kabid Humas Polda Bali, Kombespol Hengky Widjaja, menyatakan Polda Bali dan jajarannya melakukan pengetatan pengamanan Markas Komando (Mako) pasca kasus penyerangan terhadap anggota Brimob.
Ini dilakukan untuk melakukan upaya tangkal terhadap bentuk-bentuk ancaman lainnya.
"Kami melakukan pengetatan penjagaan Mako dan melakukan penyiagaan personel untuk selalu waspada dalam bertugas (buddy system)," ucap Hengky kepada Tribun Bali, Rabu (9/8/2017).
Selain pengetatan itu, pihaknya sudah melakukan analisa dan evaluasi di Mako Brimob Polda Bali dan memutuskan membentuk Tim Lidik dan Sidik dari beberapa satuan kerja.