Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Empat Pekerja Renovasi Gedung SD Temukan Mortir

Empat pekerja bangunan, yakni Darmin, Darmono, Darsono dan Dedi dikejutkan benda keras dan setelah dilihat ternyata mortir

Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Empat Pekerja Renovasi Gedung SD Temukan Mortir
Tribun Medan/Jefri Susetio
Ilustrasi mortir 

Laporan Wartawan  Surya Fatkul Alamy

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pekerja bangunan yang sedang menggarap renovasi SDN III Jl Gembong Sekolahan, Surabaya  dikejutkan dengan penemuan mortir diduga masih aktif, Senin (14/8/2017) sekitar pukul 10.00 WIB.

Mortir tersebut ditemukan oleh empat pekerja bangunan, yakni Darmin, Darmono, Darsono dan Dedi.

Mereka sedang menggali tanah, dikejutkan benda keras dan setelah dilihat ternyata sebuah mortir.

Atas penemuan mortir ini, pekerja melaporkan ke pihak sekolah yang meneruskan ke Polsek Simokerto Surabaya.

Menerima laporan tersebut, Kapolsek Simokerto Kompol Misdawati dan anggotanya mendatangi lokasi.

Baca: 10 Mortir Aktif Berdaya Ledak Tinggi Ditemukan di Tangerang

BERITA REKOMENDASI

Mortir itu ditemukan di bangunan SD yang hendak direnovasi, lantaan pada 16 April 2017 lalu terbakar.

"Mortir ditemukan di ke dalaman satu meter yang sedang digali untuk pondasi bangunan," kata Misdawati, Senin (14/8/2017).

Mortir yang ditemukan terpendam itu, memiliki panjang 33 centimeter dan diameter 9 centimeter.

Mortir itu, kini sudah diamankan tim Penjinak Bom (Jibom) Polda Jatim.

"Kami langsung berkoordinasi dengan tim Jibom Polda Jatim dan melakukan evakuasi. Setelah dievakuasi, informasi rdari tim Jibom mengatakan mortir tersebut masih aktif," ucap Masdawati.

Baca: Dikira Isi Tas Berisi Bom, Pas Dibuka Ternyata Sabu-sabu Rp 120 M

Begitu mortir yang sudah berkarat dievakuasi tim Jibom, Polsek Simokwrto langsung memasang garis polisi agar tidak ada pelajar atau warga yang mendekat.

Diduga, mortir itu merupakan senjata peninggalan jaman Belanda. Indikasi itu kian, lantaran pada titik temuan, diketahui merupakan bekas bangunan sekolahan yang dulu dibangun oleh Pemerintahan Belanda.

Begitu Indonesia merdeka, bangunan itu diteruskan dan menjadi bangunan SD. 

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas