Sang Marinir Bicara Blak-blakan Tujuannya Membunuh Istri Kades
Pasca ditangkapnya TS, Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) Pangkalan Utama TNI AL V (Lantamal V) terus mendalami kasus tersebut.
Editor: Dewi Agustina
Mobil tersebut dibeli Kopda TS dengan uang hasil membunuh Luluk Diana, temannya sendiri saat sekolah di SMA PGRI di Kabupaten Gresik.
Sementara berdasar pemeriksaan sebelumnya oleh penyidik Pomal, Komandan Pomal Lantamal V Surabaya Letkol Laut Khoirul Fuad menyatakan, Kopda TS anggota Yon Zeni Karangpilang Surabaya menghabisi nyawa Lulukdengan cara ditembak mati.
Padahal, awalnya sebenarnya hanya dimulai dari percakapan sepele sehingga keduanya bisa sama-sama satu mobil.
"Mereka sepakat ke Mojokerto berdua," kata Fuad, Sabtu (12/8/2017).
Menurut Fuad, berdasar pengakuan TS, pelaku dan korban kembali bertemu dan akrab sekitar dua bulan lalu, setelah belasan tahun tak berkomunikasi.
Ini setelah TS mendapat nomor whatsapp (WA) Luluk.
Setelah itu, keduanya pun mulai akrab kembali. Meski mereka tidak pernah ada hubungan khusus, pada Selasa, 8 Agustus 2017, keduanya sepakat ketemu.
"Padahal hari itu adalah hari aktif. Setiap anggota TNI AL juga wajib masuk tugas. Saya heran karena pagi itu TS malah kelayapan," tegas Fuad yang asli Kediri.
Perwira lulusan Akabri 1996 ini sampai penasaran menyimak pengakuan anak buahnya itu.
Keduanya sepakat bertemu dan Luluk meminta TS untuk membawa pistolnya.
"Saya dihubungi Luluk. Dia tiba-tiba menanyakan ke saya apakah saya punya pistol atau tidak," ucap TS, ditirukan Fuad.
Pertanyaan itu disampaikan Luluk setelah dia tahu bahwa teman semasa SMA itu adalah anggota TNI AL.
Nah, pada Selasa itu, Luluk akan melakukan transaksi atas bisnis tanah dan perumahan.
Karena dia selama ini memang dikenal sebagai pengusaha properti.