Api Muncul dari Gudang Plastik Bagian Depan
Api membesar setelah mobil pick up terbakar dan sempat terdengar suara ledakan dari dalam.
Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Fatkul Alamy
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Apa penyebab kebakaran hebat di gudang plastik (rongsok) dan karpet di Jl Kapass Madya II Surabaya belum diketahui secara pasti. Tapi, api kali pertama muncul di gudang plastik bagian depan.
Puji, salah satu warga Kapas Madya yang mengetahui awal mula kebakaran menuturkan, api penyebab kebakaran awalnya kecil dan muncul di dalam gudang. Belum tahu apa yang menyebabkan ada api.
"Kalau dari kompor warung di depan toko, tidak mungkin. Karena kompornya masih utuh dan warung juga terbakar sedikit setelah api membesar dari gudang," sebut Puji saat ditemui di lokasi, Kamis (17/7/2017).
Api membesar, kata Puji, setelah mobil pick up terbakar dan sempat terdengar suara ledakan dari dalam.
Baca: Kaum Hawa Histeris Lihat Tora Sudiro Lomba Makan Kerupuk di Kalimalang
Kemungkinan suara ledakan itu dari mobil yang terbakar dan juga dari tabung gas di dalam gudang. Setelah itu, api dan kepulan asap hitam pekat membumbung tinggi.
Api terus membesar, lantaran ada banyak tumpukan plastik dan barang bekas lainnya di gudang seluas 20x50 meter. Api juga merembet ke bangunan sebleh, yakni gudang karpet, sewa sound system dan mes bakpo. Tapi di tempat sewa sound sistem dan mes bakpo tidak sampai terbakar parah.
Puji mengaku, pemilik gudang plastik (rongsok) dan karpet tidak tinggal di lokasi kebakaran, Gudang plastik itu miki H Ali, sedangkan gudang karpet tidak tahu pemiliknya.
"Kebetulan aktivitas gudang sedang libur dan tidak ada kegiatan. Pemilik gudang juga jarang ke sini (Jl Kapas Madya). Warga dan kelurahan sebenarnya ketrap mengingatkan supaya tidak bakar-bakar di dekat gudang, tapi pemiliknya tdiak pernah kelihatan," ucap Puji.
Haryono, warg Kapas Madya II Surabaya lainnya menambakan, gudang plastik sudah menempati bangunan tersbeut sekitar lima tahun-an. Cuma, warga kurang tahu dan bertemu dengan pemilik gudang.
"Pemilik tidak tinggal di sini (gudang), jadi warga jarang yang tahu," terang Haryono.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.