Kisah Ninik Luh Ayu Sang Juru Masak, Dicegat Musuh hingga Diminta Mencampur Makanan dengan Racun
Selain sebagai juru masak, ia juga mengantarkan makanan bagi para pejuang yang melawan Belanda dan Jepang, puluhan tahun silam.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Bali, Ratu Ayu Astri Desiani
TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Di pelataran rumahnya yang sederhana, Luh Candra Asih atau yang akrab disapa Ninik Luh Ayu (94), mencoba mengingat kembali pengalamannya saat ditugaskan menjadi juru masak.
Selain sebagai juru masak, ia juga mengantarkan makanan bagi para pejuang yang melawan Belanda dan Jepang, puluhan tahun silam.
Memasuki usia renta, ingatan Ninik Luh Ayu memang tidak tajam lagi.
Namun, satu yang masih terekam kuat di ingatannya.
Kisah saat ia membawakan makanan bagi para pejuang yang bersembunyi dari incaran para penjajah, di atas bukit Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng, Bali.
Kala itu, Ninik Luh Ayu berusia sekitar 14 tahun.
Baca: Penjelasan Pemkab Tana Toraja terkait Insiden Lepasnya Tali Bendera Merah Putih
Ia mengaku pernah digoda oleh para pejuang saat tiba membawakan makanan.
Bahkan, wanita yang dikaruniai dua orang anak ini juga pernah dicegat oleh musuh.
Ia kemudian diminta agar mau mencampurkan makanan yang ia bawakan untuk pejuang dengan racun.
"Ninik pernah bawa beras ke posko terus dimasak. Makanannya kemudian diantarkan ke pejuang yang perang. Musuh juga pernah mengancam agar makanannya dicampur dengan racun. Kalau tidak mau, makanannya dirampas atau dibuang," jelasnya.
Ninik lebih memilih makanannya dirampas.
"Ya saya biarkan saja makanannya dirampas, waktu itu makanan yang dibawa bukan untuk pejuang, tapi bekal yang memang saya bawa saat mencari kayu bakar di hutan," tuturnya saat ditemui di rumahnya pada Kamis (17/8/2017) siang, di Banjar Paketan, Kelurahan Paket Agung, Kabupaten Buleleng.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.