Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jalur Pendakian Gunung Rinjani Lewat Sembalun Ditutup Sementara, Ini Penyebabnya

Kebakaran terjadi di jalur pendakian Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Editor: Sugiyarto
zoom-in Jalur Pendakian Gunung Rinjani Lewat Sembalun Ditutup Sementara, Ini Penyebabnya
Shutterstock
Pemandangan dari atas puncak Gunung Rinjani. 

TRIBUNNEWS.COM, MATARAM - Kebakaran terjadi di jalur pendakian Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pihak Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menyebutkan, titik api terpantau sekitar pukul 17.30 WITA, Senin (21/8/2017).

"Titik api terpantau di antara pos 3 menuju pos ekstra jalur pendakian Sembalun," ujar Kepala Kantor TNGR, Agus Budi Santoso, Selasa (22/8/2017).

Baca: Siswa dan Guru SMP di Brebes Segel Ruang Kepala Sekolah, Ini Penyebabnya

Kebakaran terjadi di sekitar padang savana, membakar rumput kering dan pohon cemara. Luas lahan kebakaran diperkirakan mencapai 9,7 ha.

Perkiraan zonasi yang terbakar meliputi zona pemanfaatan 3,8 ha, zona inti 3,6 ha dan zona rimba 2,3 ha.

TNGR telah mengirimkan 16 orang tim dari TNGR dan Masyarakat Peduli Api untuk memadamkan api.

Untuk dapat mencapai kawasan ini, petugas melakukan pendakian sekitar 4 jam perjalanan yang berjarak sekitar 10,5 KM dari pos pendakian Sembalun.

Berita Rekomendasi

Baca: Indonesia Beli 11 Unit Pesawat Tempur Sukhoi Su-35

(Baca: Cabut Bunga Edelweis di Gunung Rinjani, 5 Pendaki Malah Ditunjuk Menjadi Duta Pelestarian, Kok Bisa?)

Sampai di atas, tim kemudian dibagi menjadi dua. Satu tim bertugas mengevakuasi dan memastikan tidak ada pendaki yang terjebak. Tim lain berupaya pemadaman api lewat cara membuat sekat-sekat bakar.

"Tidak ada pendaki yang terjebak. Karena memang lokasi itu bukan lokasi tempat beristirahat, orang biasanya beristirahat di pos dua dan di Plawangan Sembalun," tutur Agus.

Belum diketahui secara pasti apa penyebab kebakaran. TNGR menduga kebakaran terjadi bukan karena pengaruh alam. "Karena kebakaran itu terjadi di lokasi pendakian ada dugaan penyebabnya tidak alam," kata Agus.

Agus menyebutkan berdasarkan teori kebakaran bisa terjadi akibat puntung rokok, api unggun yang lupa dimatikan atau tempat memasak yang lupa dimatikan oleh pengunjung.

Sampai pukul 00.45 WITA, kondisi api belum bisa dipadamkan secara total. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 03.00 WITA.

Agus menambahkan, saat ini masih ada tim yang berada di lokasi kebakaran untuk memastikan api benar-benar padam.

Sementara itu, terkait izin pendakian melalui jalur Sembalun, pihak TNGR masih akan melakukan evaluasi apakah sudah aman untuk dilalui para pendaki atau tidak.

"Kita masih belum tahu apakah pagi ini akan izinkan orang naik atau tidak, lewat jalur Sembalun. Kalau lewat Senaru nggak masalah," tutup Agus. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas