Misteri Hilangnya Mahasiswa di Bukit Maros, Ada Cerita tentang Naga dan Atok Putih
Kabar hilangnya mahasiswa STIE IBEK Pangkalpinang, Haidar (21) di Bukit Maras, Desa Berbura, Kecamatan Riausilip, Kabupaten Bangka sempat heboh.
Editor: Dewi Agustina
Namun peristiwa tersesatnya pendaki baru kali ini terjadi.
Kasi Kesra Pemdes Berbura Samsuri mengatakan, Pemdes Berbura tidak memiliki hak untuk melarang atau menyuruh warga naik ke Maras atau mengunjungi air terjun.
Mitos dan Pantangan
Bukit Maras memang banyak misteri.
Cerita tentang naga, bulu perindu dan atok putih menghiasi keunikan dan keindahan Bukit Maras.
Namun, secara turun temurun ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat masuk ke lokasi Bukit Maras.
Meski secara alamiah belum dapat dibuktikan hubungannya, tetapi tidak ada salahnya memperhatikan pantangan berikut ini:
1. Perempuan yang sedang menstruasi disarankan tidak masuk ke lokasi air terjun atau mendaki bukit.
Kades Berbura Asmiati kepada Bangka Pos, Selasa (10/5/206) menyebutkan larangan itu sesuai aturan adat.
Menurut dia, perempuan yang sedang datang bulan, kondisi tubuhnya belum bersih dan dilarang masuk ke Bukit Maras.
Hanya saja, jika mendesak misal untuk keperluan penelitian dan studi, masih ada pengecualian.
2. Dilarang berbuat tak senonoh, berkata kotor dan mesum
Sebenarnya, larangan ini berlaku di tempat mana saja.
Hanya saja, Bukti Maras adalah kawasan yang dijaga kelestariannya sehingga tidak pantas dijadikan tempat berbuat mesum.
Larangan itu untuk menjaga local wisdom (kelestarian lokal) di hutan tersebut.
3. Anak muda yang naik, kuatkan niat untuk melihat alam, bukan menyalahgunakan kegiatannya untuk hal-hal negatif dan berbuat tak senonoh, mesum.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.