'Ritual Seks' di Gunung Kemukus Jadi Sorotan Dunia
Tiap malam Jumat Pon dan Jumat Kliwon, orang-orang berdatangan ke lokasi yang terletak di Desa Pendem, Sumber Lawang
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Ritual seks dan tukar pasangan di Gunung Kemukus terus menjadi sorotan dunia.
Tiap malam Jumat Pon dan Jumat Kliwon, orang-orang berdatangan ke lokasi yang terletak di Desa Pendem, Sumber Lawang, Sragen, Jawa Tengah.
Tujuannya untuk menjalankan laku ritual yang diklaim bikin orang cepat sukses dan kaya.
Baru-baru ini sejumlah media asing kembali memberitakan soal ritual Gunung Kemukus.
Salah satu media, ynaija.com, yang dikutip Senin (28/8/2017), memuat artikel terkait ritual seks di Tanah Air itu bertajuk "Understanding the Paradoxical Pon Festival of Indonesia".
Laman tersebut menyebutkan bahwa dalam ritual tersebut, para peserta harus bermalam di atas gunung dan melakukan ritual seks dengan orang bukan pasangan sahnya, jika mereka menginginkan keberuntungan pada masa depan.
Prosesi itu dilakukan bahkan jika kedua belah pihak telah menikah dengan orang lain.
Website lainnya, Metro.co.uk, mengulas perihal tersebut dalam tulisan berjudul "Sex around the world: An Indonesian festival of sex with strangers".
Baca: Baru Sehari Jadi Sopir Taksi Online, Edwar Tewas Dirampok Begal
Media Inggris tersebut menyebutkan bahwa sang penulis, Rosy Edwards, menilai intrik ritual yang terjadi di Gunung Kemukus soal berhubungan seks demi keberuntungan sangat menarik untuk diangkat.
Rosy Edwards mengungkap bahwa ritual yang sudah ada selama berabad-abad itu, mengharuskan pasangan yang baru bertemu untuk berhubungan seksual di samping candi, di sisi Gunung Kemukus, yang terletak di sebuah desa dekat Solo, Jawa Tengah.
Mencari pasangan di Gunung Kemukus sebenarnya tak semudah yang disangka.
Selain dibutuhkan keberanian mengawali perkenalan, peziarah juga harus jeli dalam memilih pasangan untuk melakukan ritual seks di Makam Pangeran Samudro di Gunung Kemukus, Sragen, Jawa Tengah.
“Piyambak mawon (sendiri saja), Mas?" atau "Piyambak mawon, Mbak?" adalah kata-kata kunci pembuka perkenalan di antara peziarah Gunung Kumukus.