Dua Pelajar SMA di Palembang Ini Ikut Menyekap, Memperkosa, dan Memeras Wanita Panggilan
Bermoduskan sebagai anggota polisi yang bertugas di Palembang, Ivan Cs berhasil menggagahi dan memeras korbannya ND
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Bermoduskan sebagai anggota polisi yang bertugas di Palembang, Ivan Cs berhasil menggagahi dan memeras korbannya ND, warga Jalan Way Hitam Demang Lebar Daun di sebuah hotel kawasan M Isa Palembang.
Setelah buron sekitar lima hari, keempat pelaku yakni Ivan (30) warga yang tinggal di perumahan OPI jalan Markisa Raya, Ardi (30), Ra (17), warga Macan Kumbang 9, dan Ab (17) berhasil diamankan oleh unit Ranmor Polresta Palembang, Minggu (27/8/2017).
Mirisnya, dua dari empat pelaku yaitu Ra dan Ab masih berstatus pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di kota pempek.
Baca: Berkelahi karena Cinta, Novalia Setia Tunggu Kekasih yang Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara
Tiga pelaku Ardi, Ra dan Ab ditangkap di Hotel Raden KM 11, Sabtu dinihari (26/8/2017) sekitar pukul 01.30 dan pelaku Ivan ditangkap Sabtu (26/8/2017) pukul 13.00.
Kronologis kejadian, pada Selasa tanggal (22/8/2017) pukul 14.00 tersangka Ardianto menghubungi korban untuk mengajak check in di hotel kawasan M Isa Palembang.
ND dikenal sebagai wanita panggilan, atau pekerja seks komersial (PSK).
Pada pukul 22.00 korban datang di kamar tersebut dan bertemu dengan Ardianto.
Setibanya di hotel tersebut korban dan tersangka sempat mengobrol ringan, kemudian Ardianto mengajak korban untuk ngamar.
Baca: Kawanan Rampok Ini Gelar Pesta Sabu Lebih Dulu Sebelum Beraksi
Setibanya di dalam kamar, ternyata di kamar mandi sudah menunggu tersangka lainnya yakni Ra dan Ab.
Melihat korban berhasil diajak masuk, lalu keduanya keluar dari kamar mandi dan menodong korban dengan pisau.
Sedangkan Ardianto merangkul korban sambil menodongkan korek api berbentuk pistol sambil mengancam korban agar tidak berteriak dengan kondisi tangan terikat tali nilon.
"Kemudian Ardianto menelpon temannya Ivan yang dianggap seolah-olah sebagai komandan mereka untuk datang ke kamar hotel," ujar Kasatreskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara.
Ia membeberkan, setelah Ivan datang, lalu ia memperkosa korban dan tersangka lainnya yang mengaku sebagai anggota polisi, meraba-raba tubuh korban.
Setelah selesai Ivan melampiaskan hawa nafsunya, korban lalu disekap di dalam kamar mandi dan kembali diperkosa oleh Ra.
"Jadi Ivan ini datang sebagai komandannya langsung memperkosa korban. Dilanjutkan tersangka lainnya yang berbuat cabul terhadap korban," jelasnya.
Setelah puas menyetubuhi korban, kemudian tersangka Ardianto mengambil HP, dompet milik korban yang berisikan ATM dan uang serta surat penting milik korban.
Sebelum dilepaskan tersangka kemudian meminta uang Rp 5 juta dan memaksa korban untuk menghubungi temannya agar mentransfer uang tersebut ke ATM milik korban yang sudah dikuasai oleh tersangka.
Setelah mendapat uang tersebut korban ditinggalkan oleh para tersangka.
Korban baru dapat keluar dari hotel tersebut sekitar pukul 05.00 WIB.
"Keempat tersangka ini pun secara bergilir memperkosa korbannya sambil salah satu tersangka merekamnya yang kemudian mereka pun melakukan pemerasan meminta uang Rp 5 juta kalau videonya tidak ingin disebar," jelasnya.
Dari tangan tersangka berhasil diamankan barang bukti berupa satu unit HP, sebilah sajam jenis bayonet, satu buah korek api berbentuk pistol warna silver, tali nilon untuk mengikat korban, Kartu ATM dan dompet.
Atas ulahnya pelaku dikenakan pasal 365 KUHP tentang perampokan dan Pasal 285 KUHPidana tentang Pemerkosaan.
Sementara itu, tersangka Ivan saat menampik bahwa ia sempat menyamar sebagai anggota polisi.
Diakuinya, jika ia memang melakukan pemerkosaan terhadap korban sebanyak dua kali.
"Saya melakukannya (perkosa, red) dan saya pun tak mengetahui perihal adanya senpi dan sajam tersebut," kilahnya.
Sedangkan tersangka Ra mengatakan, ia hanya diajak oleh tersangka Ardi untuk menemaninya ke hotel dan disuruh menunggu di dalam kamar mandi hotel.
"ND itu wanita panggilan, Ardi yang memesannya long time dengan harga Rp 2,5 juta. Saya hanya ikut-ikutan datang saja," jelasnya.