Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Butuh Waktu 1 Jam Sembelih Sapi Sumbangan Jokowi

Mulai anak kecil hingga orang dewasa, ramai mengerumuni seekor sapi berwarna coklat berbobot satu ton sumbangan dari Presiden Joko Widodo.

Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Warga Butuh Waktu 1 Jam Sembelih Sapi Sumbangan Jokowi
Kompas. com/Sigiranus Marutho Bere
Kompas. com/Sigiranus Marutho Bere Sapi seberat satu ton pemberian Presiden Jokowi saat akan disembelih oleh warga Kelurahan Solor, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (1/9/2017) 

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG, Ratusan jemaah Masjid Al Fattah dan warga Kelurahan Solor, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) berkumpul di halaman belakang masjid pada Jumat (1/9/2017).

Mulai anak kecil hingga orang dewasa, ramai mengerumuni seekor sapi berwarna coklat berbobot satu ton sumbangan dari Presiden Joko Widodo.

Sapi berukuran tubuh jumbo itu rupanya akan segera disembelih, namun ternyata tak mudah bagi warga untuk menyembelih hewan tersebut lantaran terus berontak.

Diperlukan 18 orang pemuda untuk "melawan" sapi itu.

Baca: Aksi Akil Mochtar Sembelih Hewan Kurban di Lapas Sukamiskin

Mereka kemudian membagi tugas yaitu mengikat mulut, badan, dan kaki sapi tersebut dengan menggunakan tali nilon.

Proses untuk mengikat tubuh sapi itu pun tidak gampang, karena selain terus berontak, bobot sapi seberat satu ton itu menjadi kendala tersendiri.

Berita Rekomendasi

"Untuk mengikat sapi ini saja, membutuhkan waktu sekitar satu jam lebih. Setelah diikat mulut, badan dan empat kaki sapi ini, kemudian kita masukan papan panjang di celah kaki sapi, untuk mempermudah saat menyembelih,"kata Is, salah satu pengurus Masjid Al Fattah kepada Kompas.com.

Setelah sapi diikat, proses penyembelihan dimulai dengan belasan orang berdiri di atas papan yang berada di celah-celah kaki sapi dan sebagian lainnya berdiri di tubuh sapi itu.

Baca: Ini Fakta Sopir Bus Eka Tewas Terkena Lemparan Batu, Kronologi Sampai Obrolan Terakhir dengan Istri

Tiga pemuda memegang parang selanjutnya menyembelih sapi itu.

Pada saat proses penyembelihan warga berteriak dan sebagian berlari karena sapi yang berontak membuat darah yang memercik cukup banyak.

Setelah sapi itu mati, para petugas sudah terbiasa memotong daging sapi kemudian bekerja membagi-bagi daging sapi untuk jamaah masjid dan warga sekitar.

Namun sebelum dagingnya dibagikan, beberapa dokter hewan dari Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang melakukan pemeriksaan untuk memastikan daging sapi itu bebas dari penyakit.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas