Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Liang Sebesar Tong Sampah Jadi Sumber Air Warga Desa Cekel

Di alur sungai yang gersang itu, sementara baru ada satu petak spot yang dimanfaatkan warga untuk berburu sumber air dari resapan tampungan air sungai

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Liang Sebesar Tong Sampah Jadi Sumber Air Warga Desa Cekel
KOMPAS.com/Puthut Dwi Putranto
Warga Desa Cekel, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah mengumpulkan air dari lubang galian di dasar sungai yang mengering, Minggu (3/9/2017). Warga terpaksa harus menggali tanah di alur sungai yang tandus demi mendapatkan air akibat kemarau panjang yang melanda wilayah ini 

TRIBUNNEWS.COM, GROBOGAN - Warga Desa Cekel, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah menggali tanah bertaruh nasib mencari sumber air bersih yang kemungkinan masih tersisa di dalam tanah sungai yang menjadi daratan.

Dari liang sebesar tong sampah itu perlahan digenangi air lalu diciduk menggunakan gayung untuk kemudian diisikan ke dalam jeriken dan gentong.

Untuk memenuhi satu jeriken kemasan 40 liter dbutuhkan waktu paling cepat 10 menit.

Di alur sungai yang gersang itu, sementara baru ada satu petak spot yang dimanfaatkan warga untuk berburu sumber air dari resapan tampungan air sungai.

Biasanya spot akan berpindah-pindah menyesuaikan kondisi, namun masih tetap di alur sungai Desa Cekel.

Ada sepuluh lubang yang masing-masing dikaryakan oleh hampir 100 persen warga sekampung untuk bergiliran. 

Baca: 10 Kabupaten di Jateng Sudah Mengalami Kekeringan

Berita Rekomendasi

Meski airnya keruh, tidak ada pilihan lain, warga tidak mempersoalkannya.

Media penampung air yang sudah terisi, satu per satu diangkut menuju rumah menggunakan motor dan ada juga yang digendong.

Minimal jaraknya ke rumah warga hampir satu kilometer.

Musim kemarau panjang adalah proses perubahan iklim yang berujung mimpi buruk bagi warga Desa Cekel.

Sumur-sumur andalan menjadi kering karena tak ada pasokan air, begitu juga debit air sungai menyusut hingga tandus.

Selama ini, warga Desa Cekel mengandalkan sumur "tadah hujan" guna memenuhi kebutuhan air sehari-hari.

Air bersih yang didistribusikan oleh PDAM setempat tak menjangkau wilayah ini lantaran berlokasi terpencil.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas