Biksu yang Menganiaya Bukan Lagi Umat Budha
Umat Budha di Samarinda juga turut mengecam aksi tidak berprikemanusiaan terhadap muslim Rohingya, di Myanmar
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Kaltim Christoper D
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Gelombang aksi mengecam dan mengutuk sikap pemerintah maupun militer Myanmar, atas krisis kemanusiaan yang terjadi di negera bagian Rakhine, atas muslim Rohingya, terus mengalir di tanah air.
Tak terkecuali umat muslim di Samarinda, Kalimantan Timur, yang terus menerus melakukan sejumlah aksi solidaritas.
Mulai dari aksi damai, hingga galang dana.
Bahkan, umat Budha di Samarinda juga turut mengecam aksi tidak berprikemanusiaan terhadap muslim Rohingya, di Myanmar.
Humas Buddhist Center, Darmadi Suryana menjelaskan, pihaknya turut mengecam konflik kemanusiaan yang korbanya merupakan muslim Rohingya.
Baca: Pelajar se-Samarinda Galang Dana untuk Warga Muslim Rohingya
Bahkan, dirinya menilai, oknum biksu yang terlibat dalam tindakan tidak berprikemanusiaan itu, bukanlah umat budha lagi.
Pasalnya, sesuai dengan sang Budha sampaikan, umat Budha haruslah dapat mengembangkan peerilaku cinta kasih.
Perilaku tersebut tidak hanya kepada manusia, namun kepada semua mahkluk.
"Spirit sang Budha itu dapat kembangkan cinta kasih. Kalau oknum biksu yang lakukan penganiayaan, dia bukan lagi umat Budha," ucapnya, Selasa (5/9/2017).
"Karena misi umat Budha itu ya kembangkan cinta kasih kesemuanya, tidak hanya kepada sesama umat saja," tambahnya.
Lanjut dia menjelaskan, oknum biksu yang melakukan tindak kekerasan maupun penganiayaan.
Dia menilai, oknum biksu tersebut menjalani ajaran yang menyimpang.