Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sawah di Boltim Diserang Hama Tikus

Sawah seluas 2 hektar, biasanya dipanen mencapai 6 ton setelah diserang tikus, hasilnya turun sekitar 70-80 persen.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Sawah di Boltim Diserang Hama Tikus
Kang Kuswinarto
hama tikus 

Laporan Wartawan Tribun Manado Vendi Lera

TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Rustam Soleman (40), Petani  asal Desa Togid Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) alami gagal panen padi karena diserang tikus.

"Sudah hampir dua kali padi gagal panen. Tikus sawah menyerang hampir 70 persen tanaman yang siap panen," ujar Rustam Soleman, Selasa (5/9/2017).

Sawah seluas 2 hektar, biasanya dipanen mencapai 6 ton.

Setelah diserang tikus, hasilnya turun sekitar 70-80 persen.

Kata dia, untuk panen tahap pertama padi seluas 2 hektar hanya menghasikan 1,8 ton, sedangkan panen kedua meningkat 4 ton, karena petani sudah lebih siap dengan memberikan racun.

Baca: Hama Tikus Serang Lahan Padi di Gresik, Petani Terancam Gagal Panen

Berita Rekomendasi

Lanjutnya, hampir semua petani yang ada di Togid mengeluh masalah tikus sawah.

Ada beberapa petani gagal total, padinya sudah tidak bisa menghasilkan buah, sebab tikus menyerang bagian batang.

Tikus menyerang pada padi yang akan mendekati produksi tetapi baru ditanam juga. Padahal petani sudah lega ketika mentek selesai, kini ada masalah baru muncul.

Persoalan ini sudah disampaikan kepada ketua kelompok tani agar diteruskan ke dinas terkait, tetapi penaganan terlalu lamban.

"Karena penanggulangan yang lambat, maka petani memilih, untuk mengambil inisiatif dengan cara meracuni tikus, dengan meletakan racun di depan lubangnya," ujar Rustan Soleman.

Baca: 30 Finalis Berebut Gelar Dimas & Diajeng Gunungkidul

Kepala Dinas Pertanian Ramlah Mokodompis mengatakan, memang ada pengeluhan dari masyarakat mengenai tikus sawah dari petani Motongkad dan Togid.

Kata dia, hasil turun lapangan oleh penyuluh di dua lokasi ini, 90 hektar sawah terancam diserang tikus. Untuk Desa Togid sebesar 40 hektar dan Motongkad sebesar 50 hektar.

Petani sudah berupaya agar tanaman padi, tidak diserang dengan cara membasmi lewat racun, tapi tidak berhasil.

"Langkah tersebut dilakukan hanya untuk melindugi padi yang dekat dipanen. Maka saya perintahkan untuk panen lebih awal. Mengantisipasi gagal. Namun harus lihat juga kualitasnya,"ujar Ramlah Mokodompis.

Upaya Dinas Pertanian memberikan sosialisasi dan mengajak petani melaksanakan pengeroyokan disetiap lubang.

"Jadi semua lubang tikus diberi pestisida, langkah ini dilakukan untuk memusnakan tikus sawah," katanya.

Sumber: Tribun Manado
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas