Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Misteri Kerajaan yang Hilang dan Dukun Pencari Harta Karun

Hebohnya penemuan harta karun di kawasan Talang Petai Kecamatan Cengal Kabupaten OKI, belum bisa dipastikan keasliannya yang diduga bagian dari pening

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Igun Bagus Saputra

TRIBUNNEWS.COM, CENGAL - Hebohnya penemuan harta karun di kawasan Talang Petai Kecamatan Cengal Kabupaten OKI, belum bisa dipastikan keasliannya yang diduga bagian dari peninggalan Kerajaan Sriwijaya.

Bahkan tim arkeolog dari Balai Arkeolog Jambi kini masih melakukan penelitian lebih lanjut di lokasi penemuan.

Terlebih lagi yang membuat heboh adanya gundukan emas di sekitaran lokasi penemuan.

"Belum bisa dikomentari secara resmi, karena apa yang ditemukan masih itu didata dan belum ada laporan resminya," ujar Nurhadi Rangkuti, arkeolog spesialis wilayah lahan basah, yang kini menjabat sebagai Kepala Balai Arkeologi Jogjakarta, Kamis (7/9/2017).

Nurhadi yang sebelumnya Kepala Balai Arkeologi Palembang mengatakan, wilayah kawasan Cengal memang termasuk wilayah lahan basah, sehingga dalam penggalian butuh waktu yang tak singkat.

Sehingga tim memang harus melakukan penelitian secara maksimal.

Berita Rekomendasi

"Saya sendiri belum secara langsung melihat apa yang ditemukan itu. Apalagi yang infonya ada temuan keong emas dan saya sendiri belum melihat dan memegangnya.Jadi belum bisa dipastikan apakah memang benar bagian peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya," ujarnya.

Sejak tiga tahun terakhir warga di desa ini dihebohkan penemuan-penemuan benda berharga.

Tahun 2015 lalu penemuan terjadi di wilayah Sungai Bagan, Kanal 12, Pulau Tengkoran Pulau Pisang dan Kemada beberapa situs di wilayah Desa Ulak Kedondong Kecamatan Cengal.

"Tahun ini di Talang Petai," tuturnya. 

Menurut Adi, warga Cengal berbondong-bondong bekarang (mencariemas) di Situs Talang Petai. 

Bahkan warga rela berkemah berhari-hari di lokasi penemuan ini.

"Mereka bawa bekal, mendirikan tenda kalau malam suasananya ramaiseperti di desa ini," tutur Ringgu.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas