Sangsang mengetahui hal ini karena sudah bertemu dengan Farizal sebelumnya.

Indra lalu menyerahkan uang Rp 4,5 miliar ke Sangsang dengan perjanjian uang tersebut bisa diambil kapan saja karena saat itu belum ada kejelasan mengenai proyek mana yang bisa dikerjakan.

Dua bulan kemudian, menjelang Idul Fitri, Indra butuh uang untuk keperluan lebaran.

Ia meminta uangnya ke Sangsang. Bukannya mengembalikan, Sangsang malah membawa Farizal dan Djoko ke rumahnya.

Ternyata Sangsang telah menyerahkan uang itu ke Djoko lalu Djoko menyerahkan ke Farizal.

Baca: 3 Anggota DPRD yang Menganiaya Ketua Satgas AMPG Lampung Hanya Dihukum Percobaan

Pada saat itu Indra menanyakan keberadaan uangnya.

“Dijawab Farizal, uangnya sudah diserahkan ke gubernur,” kata Indra.

Lalu ada pertemuan antara Farizal, Djoko dengan para rekanan di Hotel Nusantara.

Indra datang ke hotel tersebut namun tidak masuk ke ruang pertemuan.

Hanya saja, dari suara yang terdengar, papar Indra, Farizal meminta para rekanan sabar untuk mendapatkan proyek.

Farizal membantah keterangan Indra ini.

Menurut Farizal, dirinya tidak pernah menyatakan uang diserahkan ke gubernur.

Farizal juga mengaku pada pertemuan di Hotel Nusantara itu tidak membicarakan mengenai proyek.

Farizal membantah semua bukti yang dimiliki jaksa penuntut umum mengenai uang para rekanan untuk mendapatkan proyek.

Hingga kini belum diketahui kemana aliran dana sebesar Rp 14 miliar milik para rekanan yang disetorkan ke Farizal melalui Djoko.