Kisah Hadiati Melahirkan Bayi Laki-laki di Kelotok saat Menuju Puskesmas Alabio
Di bawah mendung, Bidan Ernia Sari dengan sigap membantu memindahkan Hadiati (27) ke kelotok.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, AMUNTAI - Di bawah mendung, Bidan Ernia Sari dengan sigap membantu memindahkan Hadiati (27) ke kelotok (perahu bermotor di daerah Kalimantan Selatan terbuat dari kayu untuk kendaraan sungai).
Dia pun membawa perlengkapan persalinan, siapa tahu terjadi sesuatu di perjalanan dari Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) Padang Bangkal, Kecamatan Sungai Pandan, Kabupaten Hulu Sungai Utara menuju Puskesmas Alabio.
Minggu (10/9/2017) pagi, Hadiati warga Padang Bangkal sakit perut dan merasa akan melahirkan.
Dia lalu dibawa anggota keluarga menggunakan sepeda motor menuju poskesdes. Perjalanan dilakukan secara hati-hati. Apalagi jalanannya berupa titian.
Sesampainya, Hadiati langsung mendapatkan perawatan dari Bidan Ernia. Benar saja, pada pukul 09.00 Wita itu, pasien sudah memasuki pembukaan dua.
Baca: Sebelum Rosmiati Tewas, Sang Ayah Sempat Tanya Mengapa Dia Iris Lehernya Sendiri
Pada pukul 15.00 Wita, pembukaan lengkap dan pecah air ketuban. Namun setelah berusaha selama 30 menit, bayi belum juga lahir.
Akhirnya Ernia memutuskan membawa Hadiati ke Puskesmas Alabio.
Ini juga bukan perjalanan mudah. Dari Padang Bangkal menuju Puskesmas Alabio di Seda Hambuku harus menggunakan transportasi air.
Sebab jalan darat hanya bisa dilalui sepeda motor dan kondisinya juga rusak.
Perjalanan menuju Hambuku menggunakan kelotok biasanya sekitar 15 menit.
Setibanya di dermaga, mereka harus menuju puskesmas dengan transportasi darat.
Baca: Satpol PP Temukan Alat Kontrasepsi saat Pembongkaran Jambo Khop
Dalam perjalanan ternyata kelotok sempat mogok. Tak jauh dari dermaga, Hadiati kembali kontraksi.
Dengan segenap kemampuan, Bidan Ernia berusaha melakukan penanganan.
Rasa syukur dipanjatkan. Bayi Hadiati lahir di dalam kapal kelotok. Bayi kedua Hadiati berjenis kelamin laki-laki.
"Ibu dan bayinya sehat sehingga kami bawa kembali ke Poskesdes untuk mendapatkan perawatan. Setelah istirahat dan pemulihan ibu dan anak diperbolehkan pulang pada malam hari," ungkap Bidan Ernia kepada Banjarmasin Post.