Seorang Perempuan Mengamuk di Mapolres Balikpapan Mengaku Korban Pemerkosaan
Perempuan yang mengenakan kaus hijau itu ingin mengadu lantaran jadi korban pemerkosaan yang dilakukan oknum aparat pemerintah.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Mapolres Balikpapan geger lantaran seorang warga yang mengaku korban perkosaan mengamuk di depan ruang Sentra Pengaduan Kepolisian (SPK) Polres Balikpapan, Selasa (12/9/2017) sekitar 11.30 Wita.
Belakangan diketahui, perempuan yang mengenakan kaus hijau itu ingin mengadu lantaran jadi korban pemerkosaan yang dilakukan oknum aparat pemerintah.
Namun ketika melapor kepada petugas yang berjaga di meja SPK, ia tiba-tiba mengamuk.
Nama-nama tokoh di Balikpapan disebutnya, kemudian ia mengklaim sebagai keluarga mereka.
Perempuan yang mengamuk itu belakangan diketahui bernama Hrn.
Ia pun menunjuk beberapa petugas dan mengancam dengan kata-kata yang tak jelas juntrungannya.
Baca: Sebelum Rosmiati Tewas, Sang Ayah Sempat Tanya Mengapa Dia Iris Lehernya Sendiri
"Kamu belum tahu saya siapa. Heh! Berhadapan dengan siapa, saya ingat kamu semua," teriak wanita itu.
Keadaan tersebut membuat seisi Polres Balikpapan gaduh, mulai dari warga dan petugas yang duduk di kantin, hingga Kapolres Balikpapan AKBP Jeffri Dian Juniarta yang menggelar rapat bersama PJU Polres terpaksa ke luar ruangan.
Beberapa polisi tampak mencoba menenangkan wanita yang membawa bocah perempuan ke Mapolres Balikpapan.
Namun perempuan tersebut tak memedulikan, kemudian malah tambah mengecam petugas dengan perkataan kasar.
Beberapa polisi wanita langsung membawa perempuan itu ke dalam salah satu ruangan untuk ditenangkan.
Tak lama kemudian ia pun keluar ruangan, lalu menuju ke parkiran motor Mapolres.
Baca: Satpol PP Temukan Alat Kontrasepsi saat Pembongkaran Jambo Khop
Usut punya usut, saat dikonfirmasi oleh Tribun Kaltim, perempuan tersebut ingin melapor bahwa dirinya telah diperkosa oknum Satpol PP dan polisi.
Saat melapor ia tak terima celetukan oknum petugas yang dianggap melecehkan dirinya.
"Enak bu diperkosa? Marah gak kamu dibilang begitu. Kata polisinya enak diperkosa, bu? Siapa yang enak kalau diperkosa itu, sakit," kata Hrn dengan nada tinggi dari atas motornya, lalu meninggalkan Mapolres.
Di lain tempat, Paur Subbag Humas Polres Balikpapan Iptu D Suharto menanggapi santai, lantaran orang yang membuat gaduh tersebut memang dikenal mengalami gangguan mental.
"Keluarganya sudah menyatakan ia gila," kata Suharto.
Belakangan diketahui, warga Markoni Dalam tersebut merupakan istri narapidana narkoba yang dijebloskan polisi ke dalam penjara, kata Sukarta, salah satu tetangga yang kebetulan berada di Polres Balikpapan.
"Ya, begitu orangnya. Agak kurang-kurang (gak waras)," tuturnya.