Tak Kuat Menahan Tekanan Hidup, Subowo Gantung Diri
Polisi menduga motif pria 40 tahun sampai nekat bunuh diri karena depresi terkait permasalahan keluarga.
Editor: Hendra Gunawan
![Tak Kuat Menahan Tekanan Hidup, Subowo Gantung Diri](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/petugas-polsek-pagu-bersama-tin-inafis-polres-kediri-saat-mengamakan-lokasi-bunuh-diri_20170912_130521.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Subowo ditemukan tewas gantung diri di sebuah kandang sapi
milik orang tuanya di Dusun Santren Desa Jagung Kecamatan Pagu Kabupaten Kediri, Selasa (11/9/2017).
Polisi menduga motif pria 40 tahun sampai nekat bunuh diri karena depresi terkait permasalahan keluarga.
Saksi mata Darto (62) pertama kali menemukan korban dalam kondisi tak bernyawa tergantung tali tampar yang terikat di tiang kandang sapi berada persis di belakang rumah orang tua korban.
Baca: Pengakuan Bocah Korban Pencabulan yang Bikin Geram
Ketika ditemukan kondisi kedua kaki korban menekuk ke belakang.
Korban mengenakan jaket dan celana pendek jeans warna biru.
Kapolsek Pagu, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Bowo Wicaksono mengatakan pihaknya mendapat informasi itu bergegas menuju ke lokasi untuk mengamankan tempat kejadian perkara (TKP).
Sembari menunggu tim Inafis Polres Kediri beserta petugas dari Puskesmas Pagu untuk melakukan proses identitifikasi, pihaknya memasang garis police line di sekitar lokasi kejadian.
"Dari hasil identifikasi kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Korban tewas murni bunuh diri dengan cara gantung diri," tutur AKP Bowo Wicaksono kepada SURYA.
Menurut Bowo, dari hasil analisis Tim Inafis bersama petugas Puskesmas Pagu korban telah tewas sekitar enam jam.
Sampai saat ini pihaknya masih meminta keterangan dari saksi sekaligus keluarga korban untuk memastikan terkait kasus bunuh diri ini.
Kemudian, sambungnya, usai proses identifikasi dan olah TKP, pihaknya mengevakuasi jasad korban.
Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi terhadap jasad korban.
Pihak keluarga telah menerima ini adalah musibah dan sanggup membuat surat pernyataan yang meminta tidak dilakukan otopsi.
"Rencananya, jenazah korban akan dikebumikan di makam desa setempat," jelas Bowo. (M Romadoni)