Menengok Makam Besar nan Megah di Depan Rumah Warga Sumba, Isinya Bisa Belasan Jenazah
Saat pertama kali datang ke Pulau Sumba, NTT, mata kita akan tertuju ke makam-makam berukuran besar yang letaknya hampir di setiap depan rumah warga
Penulis: Yulis Sulistyawan
Terlihat warga dengan membawa parang atau katopo memotong daging sapi dan kerbau di halaman depan rumah.
Kepala kerbau berukuran besar dengan tanduk panjang sudah terpisah dari badan.
Puluhan warga sibuk memotong daging kerbau yang dialasi dengan daun. Potongan daging besar pun dipotong-potong lagi menjadi berukuran sedang.
Baca: Vietnam Keok, Indonesia Juara Grup dan Bertemu Thailand di Semifinal Piala AFF U-18
"Kerabat kami meninggal dunia. Kami sebagai anak, menantu punya kewajiban memberikan penghormatan terakhir. Sekarang kami potong dua kerbau dan dua sapi sebagai penghormatan terakhir," ujar Nicolas yang mengenakan pakaian serba hitam.
Potong kerbau dan sapi dilakukan setelah digelar misa penghormatan terakhir sebelum pemakaman.
Di halaman rumah itulah, kerbau dan sapi berukuran besar lantas dipotong beramai-ramai.
"Dagingnya dibagikan ke handai taulan," lanjut Nicolas.
Saat berbincang dengan Nicolas, munculah perempuan berpakaian rapi dan formal. Dan satu lagi perempuan berbaju adat Sumba.
Perempuan berbaju adat itu langsung menawarkan ke Tribunnews untuk mencoba pinang-sirih-kapur sebagai penghormatan yang diberikan keluarga kepada tamu.
Sang pendeta bernama Magdalena Maraneya menjelaskan, bahwa baru saja digelar misa dan dilanjutkan dengan potong kerbau.
Baca: Putra Asri Welas Jalani Transfusi Darah: Unggahan Ini Menggambarkan Kondisi Tangan Si Kecil
Menurut pendeta Magdalena, potong kerbau-sapi ini sudah menjadi adat di Sumba.
Mengenai berapa jumlah kerbau-sapi atau hewan lain seperti babi, ayam, tergantung dari kondisi ekonomi keluarga yang ditinggalkan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.