Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjual PCC yang Bikin Puluhan Pelajar Kejang-kejang Ternyata IRT dan Apoteker

Sebanyak 50 orang di Kendari, Sulawesi Tenggara menjadi korban usai mengkonsumsi obat jenis Paracetamol Cafein Carisoprodol (PCC).

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Penjual PCC yang Bikin Puluhan Pelajar Kejang-kejang Ternyata IRT dan Apoteker
Istimewa
Ilustrasi 

Saat ini, pihak BNN Provinsi Sultra bersama petugas kepolisian tengah melakukan pengembangan kasus untuk penyelidikan lebih lanjut.

Sebab, ada korban yang menyebutkan sejumlah nama yang diduga kuat sebagai penyalur atau pengedar dari jenis obat yang mereka konsumsi.

Untuk itu, Murni mengimbau kepada masyarakat khususnya orangtua yang memiliki anak usia remaja dan anak-anak agar berhati-hati agar tidak menerima pemberian barang yang mencurigakan dari orang yang tak dikenal ataupun yang dikenal.

Butuh Banyak Kantong Mayat
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komisaris Jenderal Polisi Budi Waseso, ingin melibatkan TNI untuk memberantas peredaran narkoba di Indonesia.

Buwas menerangkan, sudah ada dua anggota TNI yang menjabat Kepala BNN tingkat Kota, yakni Letkol CPM Ivan Eka Satya sebagai Kepala BNN Kota Cimahi, dan Letkol Laut CPM Agus Musrichin sebagai Kepala BNN Kota Malang.

"Dua Kepala BNNK berasal dari anggota TNI aktif," ujar Buwas.

Ia berencana berkoordinasi dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, untuk meminta bantuan personel TNI lebih banyak lagi untuk memberantas narkoba.

BERITA REKOMENDASI

"Soal berapa itu rahasia saya. Kalau kasih tahu, nanti bandar sudah ancang-ancang. Bisa saja koordinasi dengan Panglima TNI," kata Buwas.

Buwas ingin memberi kejutan kepada bandar narkoba. Ia akan menggelar operasi serentak di seluruh wilayah Indonesia.

Namun, dia enggan merinci detail, karena ditakuti bandar narkoba lebih mengantisipasi lebih dahulu.

"Jumlahnya kalau seluruh Indonesia, kalau serentak, yang pasti perlu kantong mayat yang banyak. Kita lihat saja nanti, tidak satu-satu. Saya maunya bikin kejutan, kita silent, laksanakan dengan data-data yang kita kasih. Dan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya seperti kemerdekaan Indonesia," papar Buwas. (fah/nis/wly)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas