Dikira Maling Pemuda Ini Dihajar Hingga Koma, 4 Hari Kemudian yang Tidak Diharapkan pun Terjadi
Empat hari koma di IGD RSUP Sanglah, Yohanis Lende Ngonggo (25) yang dihakimi massa lantaran diduga mencuri akhirnya meninggal dunia.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Empat hari koma di IGD RSUP Sanglah, Yohanis Lende Ngonggo (25) yang dihakimi massa lantaran diduga mencuri akhirnya meninggal dunia.
Pria asal Sumba Barat Daya, NTT yang akrab dipanggil Anis tersebut menghembuskan nafas terakhirnya di ruang IGD RSUP Sanglah, Denpasar, Minggu (17/9/2017).
Informasi yang dihimpun dari Dina, kakak ipar Anis saat ditemui diruangan Forensik RSUP Sanglah mengatakan, selama empat hari dirawat di ruang IGD, kondisi Anis sangat kritis dan tidak sempat sadar.
Dina yang setiap hari menunggu adik iparnya yang tergolek di ruang IGD sejak tanggal 14 September hingga tanggal 17 September 2017 mengaku sudah mempunyai firasat kalau nyawa Anis sudah tidak ada sekitar pukul 17.00 wita kemarin sore.
Hingga akhirnya, sekitar pukul 19.30 wita malam tadi, Anis pun menghembuskan nafas terakhirnya.
"Dari jam 5 kemarin sore saya sudah curiga dia (Anis) sudah tidak ada. Hanya saja dia masih diberi alat bantu pernafasan sehingga dia terlihat masih punya nafas. Saya juga sempat bilang adik saya sudah tidak ada. Hingga sekitar pukul 19.30 wita adik saya dinyatakan sudah tidak ada (meninggal)," imbuhnya lirih.
Diungkapkan Dina, jenazah Anis akan diberangkatkan ke Sumba pada Selasa (19/9/2017) besok untuk selanjutnya dimakamkan disana.
"Besok akan diberangkatkan ke Sumba. Tiketnya semua sudah diurus. Semua biaya di rumah sakit juga sudah dibayar. Total biaya semuanya sekitar Rp 7 juta. Biaya tersebut termasuk biaya selama di rawat di IGD dan disini (Forensik)," ungkapnya kepada Tribun Bali, Senin (18/9/2017).
Seperti yang diberitakan Tribun Bali sebelumnya, Anis dihajar massa hingga babak belur lantaran diduga mencuri di kamar kos salah seorang warga di Jalan Tukad Pakerisan, Denpasar Selatan, Bali.
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (13/9/2017) sekitar pukul 21.00 Wita.
Anis yang dihajar massa hingga terluka parah tersebut kemudian dilarikan ke RSUP Sanglah untuk mendapatkam perawatan intensif.
Akibat peristiwa tersebut terjadi, Anis mengalami luka pada bagian wajah, luka retak pada kepala belakang bagian kanan dan luka pada bagian pinggang sebelah kanan.
Pantauan Tribun Bali, selama dirawat di ruang IGD RS Sanglah, kondisi Anis memang tidak sadarkan diri alias kritis.
Hingga pada Minggu (17/9/2017) sekitar pukul 19.30 wita malam tadi, Anis pun menghembuskan nafas terakhirnya. (Hisyam Mudin)