Menyusuri Jejak Indonesia di Negara Timor Leste
Timor Leste telah menjadi negara merdeka selama 15 tahun. Namun, jejak dan peninggalan Negara Indonesia masih berada di Bumi Lorosae.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, DILI – Timor Leste telah menjadi negara merdeka selama 15 tahun. Namun, jejak dan peninggalan Negara Indonesia masih berada di Bumi Lorosae.
Setidaknya terdapat tiga bangunan peninggalan Indonesia yang masih dipergunakan sampai saat ini.
Tiga bangunan tersebut, yaitu Masjid An-Nur, gedung Palacio Do Governo, dan Patung Cristo Rei-Patung Kristus Raja di Dili.
Bangunan pertama adalah Masjid An-Nur.
Masjid di Rua Campo Alor, Kampung Alor, Dili ini merupakan salah satu tempat ibadah yang ramai dihadiri warga Timor Leste.
Masjid ini terdiri dari dua lantai, di mana lantai pertama untuk ibadah dan lantai kedua untuk ruang sekolah.
Baca: Buntut Penusukan Anggota Intelkam, 136 Liter Arak Bali Disita dari Sejumlah Kafe
Masjid An-Nur didirikan pada tahun 1955 atas inisiatif Imam Haji Hasan Bin Abdulah Balatif Kepala Kampung Alor dan masyarakat muslim Dili.
Pendirian ini direstui Kepala Suku Arab saat itu, Hamud bin Awad Al-Katiri.
Lalu, pada 20 Maret 1981, masjid direnovasi oleh Pangdam IX/Udayana, Mayjen Dading Kalbuadi.
Tempat ibadah ini menjadi saksi sejarah kehadiran umat Islam di Timor-Timur, baik pada masa Portugis, saat berintegrasi dengan Indonesia ataupun ketika menjadi negara sendiri.
Saat ini, umat Islam dapat menunaikan ibadah secara leluasa.
Masjid ini ramai dikunjungi pada saat ibadah Salat Jumat dan hari-hari besar agama.