Menyusuri Jejak Indonesia di Negara Timor Leste
Timor Leste telah menjadi negara merdeka selama 15 tahun. Namun, jejak dan peninggalan Negara Indonesia masih berada di Bumi Lorosae.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Dewi Agustina
"Masih aktif sejak gejolak dan sampai saat ini. Ada sekolah juga. Non muslim juga sekolah di sini," tutur Imam Muslim, salah satu pengurus Masjid An-Nur, kepada wartawan, Selasa (19/9/2017).
Setelah meninggalkan Masjid An-Nur, perjalanan dilanjutkan menuju ke Gedung Palacio Do Governo.
Gedung Palacio Do Governo merupakan gedung peninggalan Portugis.
Baca: Penerbangan di Bandara Blimbingsari Banyuwangi Ikut Terdampak Jika Gunung Agung Erupsi
Gedung dibangun pada 1960 itu pernah menjadi tempat Kantor Gubernur Timor-Timur di era integrasi dengan Indonesia.
Gedung berwarna dominan putih itu terlihat megah berdiri.
Di bagian depan gedung berkibar bendera Timor Leste. Saat ini di tempat itu Perdana Menteri Timor Leste berkantor.
Di dalam lingkungan gedung terhadap taman sederhana dengan air mancur dan mobil-mobil negara parkir.
Di seberang gedung terpampang pantai sebagai tempat wisata.
Praktis, di sepanjang jalan di sekitar Gedung Palacio Do Governo berdiri terdapat kantor-kantor pemerintahan dan kantor perwakilan negara-negara sahabat.
Tempat terakhir menuju ke lokasi Patung Cristo Rei-Patung Kristus Raja di Dili.
Patung itu dibangun di atas bukit tanjung Fatucama, bagian timur Kota Dili.
Patung ini merupakan peninggalan dari era integrasi dengan Indonesia yang dibangun pada tahun 1996.
Presiden Indonesia saat itu, Soeharto meresmikan patung setinggi 27 meter.