Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Enam Orang Pengungsi Melahirkan, Seorang Lansia Meninggal Dunia

Sutiariati bahagia dan bersyukur karena proses persalinan putri keduanya berlangsung normal tanpa hambatan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Enam Orang Pengungsi Melahirkan, Seorang Lansia Meninggal Dunia
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Ni Luh Sutiariati bersama bayi munyilnya ketika mendapatkan perawatan di RSUD Klungkung, Minggu (24/9/2017). Wanita asal Banjar Wates Kaja, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangsem tersebut menjalani proses persalinan di RSUD Klungkung ketika dalam masa pengungsian. TRIBUN BALI/EKA MITA SUPUTRA 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA - Ni Luh Sutiariati (30) terbaring lemah di Ruangan Belimbing, RSUD Klungkung, Bali, Minggu (24/9/2017).

Ia tampak tersenyum ketika memandangi buah hatinya yang tertidur lelap tepat di sebelahnya.

Luh Sutiariati merupakan warga asal Banjar Wates Kaja, Desa Duda, Kecamatan Selat, Karangasem yang harus menjalani proses persalinan di RSUD Klungkung saat masa pengungsian.

Sutiariati bahagia dan bersyukur karena proses persalinan putri keduanya berlangsung normal tanpa hambatan.

Sebelumnya ia sempat merasa khawatir karena harus mengungsi dalam keadaan hamil tua.

"Sangat bersyukur bisa melahirkan dengan normal, dan anak saya selamat. Sebelumnya saya sempat takut karena mengungsi saat hamil besar. Tapi sekarang sudah lega," ujar Sutiariati sembari memandangi putri cantiknya.

Suami Sutiariati, I Nengah Suparta, menceritakan, ia dan istrinya mengungsi Jumat malam (22/9/2017) sekitar pukul 23.00 Wita beberapa jam setelah status Gunung Agung dinaikkan jadi Awas (Level IV).

Berita Rekomendasi

Baca: Tekanan Magma ke Puncak Gunung Agung Semakin Kuat, Berikut 9 Ciri-cirinya

Ketika itu pasangan suami istri tersebut merasakan gempa, dan tiba-tiba pemerintah desa setempat meminta mereka untuk mengungsi.

"Saya seketika panik saat gempa yang terus-terus terasa. Malam-malam tiba-tiba pemerintah desa minta kami mengungsi. Saya panik dan langsung ambil motor. Saya bonceng anak saya dan istri yang hamil besar untuk mengungsi," tutur Suparta.

Suparta dan istrinya yang kebingungan lalu mengungsi ke wilayah Petung, Sidemen, Karangasem.

Malam itu juga di lokasi pengungsian sementara, Sutiariati mendadak sakit perut dan ingin melahirkan.

Ia lalu dilarikan ke Puskesmas Sidemen untuk mendapatkan proses persalinan.

"Istri saya lalu dirujuk ke RSUD Klungkung, Jumat (23/9/2017), untuk melahirkan. Astungkara, persalinan istri saya lancar dan anak kedua kami lahir dengan normal dengan berat 3,5 kg," ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas