Guncangan Gempa Terasa Kuat di Pos Pantau Gunung Agung Desa Rendang
Gempa kembali terasa dari Pos Pengamatan Gunung Api Agung, di Desa Rendang, Karangasem, Bali, Kamis (28/9/2017) pukul 10.46 Wita.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Gempa kembali terasa dari Pos Pengamatan Gunung Api Agung, di Desa Rendang, Karangasem, Bali, Kamis (28/9/2017) pukul 10.46 Wita.
Guncangan begitu terasa di kawasan yang berada di posisi 12 km dari puncak Gunung Agung.
Hampir setiap jam terasa gempa dari posko pengamatan ini.
Sejak pukul 06.00 Wita hingga sekarang, sudah terasa dua kali gempa.
"Ini menandakan bahwa aktivitas Gunung Agung masih tinggi. Kami tidak bisa memprediksi kapan akan meletus. Yang jelas bisa meletus kapan saja, tidak mengenal siang malam," kata Kepala Pusat Vulkanologi, dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, Kasbani.
Sebelumnya diberitakan, sejak pukul 06.00 Wita sampai pukul 07.30 Wita, Kamis (28/9/2017), puncak Gunung Agung sempat beberapa kali mengeluarkan asap putih.
Baca: Romi Herton Meninggal akibat Serangan Jantung
Gunung terbesar di Bali ini memang sudah rutin mengeluarkan asap putih (Solfatara) sejak Sabtu (23/9/2017) pekan lalu.
Dari rilis yang diterima Tribun Bali, kondisi Gunung Agung sesuai hasil analisa periode 00.00-06.00 wita, masih level IV atau berstatus "awas".
Aktivitas vulkanik di dalam Gunung Agung pun masih terus mengalami peningkatan.
Hal ini terbukti dari intensitas gempa yang terjadi di dalam tubuh Gunung Agung.
Dari data yang dihimpun di Pos Pengamatan Gunung Api Agung, sejak pukul 00.00-06.00 wita, terjadi 75 gempa vulkanik dalam.
Baca: Brimob Seluruh Indonesia Diterjunkan Amankan Demo 299 Besok
Selain itu, 51 gempa vulkanik dangkal, dan 3 gempa tektonik lokal.
Dari jumlah gempa itu, yang bisa dirasakan oleh masyarakat sebanyak 1 kali dengan skala II.
Jika diakumulasikan, jumlah total gempa yang terjadi di dalam tubuh Gunung Agung 6 jam terakhir sebanyak 129 kali.
Sedangkan, pada periode 18.00-24.00 wita sebelumnya, total gempa yang tercatat sebanyak 113 kali.
Itu artinya, ada kenaikan kuantitas gempa yakni sebanyak 16 kali selama 12 jam terakhir.