Bentrok dengan Bonek, Dua Anggota Perguruan Silat Tewas
Akibat bentrok dua kelompok dini hari itu, dua nyawa melayang dari pihak anggota kelompok silat.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sekelompok suporter sepakbola Surabaya terlibat bentrok dengan salah satu kelompok pesilat atau pendekar di depan SPBU Balongsari Jl Raya Balongsari Kecamatan Tandes Surabaya, Minggu (1/10/2017).
Akibat bentrok dua kelompok dini hari itu, dua nyawa melayang dari pihak anggota kelompok silat.
Kasat Reskrim Polrestabes AKBP Leonard Sinambela membenarkan telah jatuh korban pada bentrok dini hari tadi.
"Biar nanti Bapak Kapolrestabes yang menyampaikan lebih jauh. Kami ingin situasi bisa diredam secepatnya," kata Leonard.
Baca: Oknum Perguruan Silat Diduga Bentrok dengan Suporter di Surabaya
Berikut kronologis bentrok dua kelompok yang menelan dua korban yang kini telah beredar di lingkungan polisi:
a. Pada pkl 23.00 dilaksanakan konvoi oleh sekelompok anggota perguruan silat di depan Terminal Wilangon ada selisih paham dengan suporter Bola Surabaya.
b. Pada pukul 00.30 terjadi pengelompokan suporter bola dengan jumlah kurang lebih 700 orang melaksanakan aksi penghadangan kepada kelompok Perguruan silat dengan titik kumpul di depan SPBU Balongsari jln.raya Balongsari
c. Pada pukul 01.30 terjadi pengeroyokan dan pembakaran 1unit sepeda motor Honda CB dengan nopol S 4353 DT dengan 2 orang korban yang diduga seorang anggota perguruan silat dengan indentitas belum diketahui kondisi korban kritis dibawa ke Rumah Sakit Muji Rahayu.
d. Pada pkl 02.20 suporter bola membubarkan diri.
Baca: Bentrok Bonek dengan Perguruan Silat PSHT, Wali Kota Surabaya Minta Maaf
Seruan Bonek
Bentrok antara suporter sepakbola (Bonek) dengan pendekat silat (PSHT) Minggu (1/10/2017) dini hari berbuntut.
Kapolrestabes Surabaya berencana menggelar dialog antara perwakilan suporter Bonek dengan perwakilan PSHT Siang ini.
Pentolan Bonek, Andi Peci, meminta para Bonek untuk berkumpul dan memberikan kesaksian saat peristiwa berlangsung.