Sebelum Meninggal Tertembak Polisi, Agus Sempat Mengatakan Akan Ada Sesuatu yang Ramai
Suhendarto, kakak kandung Agus Maulana, mengaku tak pernah menyangka bahwa adiknya bisa menjadi korban penembakan oleh aparat kepolisian.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Suhendarto, kakak kandung Agus Maulana, mengaku tak pernah menyangka bahwa adiknya bisa menjadi korban penembakan oleh aparat kepolisian.
Selama hidupnya, Agus tidak pernah memiliki masalah yang serius dengan orang lain.
Ia juga dikenal sebagai sosok yang santun yang suka membaur.
Kematian Agus, kata Suhendarto, sangat memukulnya.
Apalagi pada beberapa hari terakhir, hubungannya dengan Agus jadi lebih dekat daripada biasanya.
"Dalam banyak kesempatan, akhir-akhir ini, dia selalu ingin bareng-bareng sama saya terus," kata Suhendarto kemarin di rumah duka.
Baca: Senjata Polisi Tanpa Sengaja Meletus hingga Tewaskan Driver Ojek Online, Berikut Kronologisnya
Hal lain yang juga tidak biasa, kata Suhendarto, adalah perkataan Agus kepada orang tua mereka.
"Adik saya sempat meminta maaf kepada orang tua dan sempat bilang bahwa dalam waktu dekat akan ada sesuatu yang ramai. Tapi enggak tahu maksudnya apa," ujarnya.
Baca: Pengemudi Ojek Online Tewas Ditembak Polisi, Sang Kakak Baru Melihat Jasadnya Usai Diautopsi
Dalam kesehariannya, kata Suhendarto, adik bungsunya ini juga terbilang sangat baik.
Meski memiliki sifat sedikit temperamental, Agus tak pernah memiliki masalah, baik dengan keluarga maupun masyarakat sekitar.
"Solidaritas adik saya itu memang tinggi. Yang diutamain adalah membantu teman. Enggak pernah punya masalah setahu saya," kata dia.
Menurut Suhendarto, baru sebulan ini adiknya mencari nafkah dengan menjadi pengemudi ojek online.
"Mungkin takdirnya memang seperti ini. Kami benar-benar tak menyangka," ujarnya.
Kemarin, selain keluarga dan para tetangga, Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto juga datang melayat bersama Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Hendro Pandowo.
Suhendarto tak bersedia menceritakan apa saja yang dikatakan Kapolda saat melayat ke rumah duka.
"Tadi itu beliau mengucapkan belasungkawa sekaligus silaturahmi saja," ujarnya.
Di tempat kejadian perkara, bekas-bekas insiden Minggu malam masih terlihat.
Di tepi jalan sebelah kiri, sekitar 200 meter sebelum Gerbang Tol Moh Toha, pecahan kaca, coretan kapur penanda, dan gumpalan darah yang sudah mengering masih terlihat.
Garis polisi masih masih tampak melintang. (Tim Tribun Jabar)