Perempuan Hamil Tua Tidur di Ruang Keranda Mayat Depresi karena Ditinggal Suaminya
Saat itu Alin diajak berbelanja di toko tak jauh dari rumahnya namun tiba-tiba pergi menghilang
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Didik Mashudi
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Alin (28) perempuan hamil tua yang telantar di Pemakaman Umum Semampir, Kota Kediri diduga depresi namun petugas telah mengantar pulang ke rumahnya di Desa Ngebrak, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri.
"Petugas telah mengantarkan pulang dan diserahkan kepada keluarganya. Alin diterima sendiri ibu kandungnya," ungkap Nur Khamid, Kabid Trantibun Satpol PP Kota Kediri kepada Surya, Kamis (5/10/2017).
Dari penjelasan Ny Sri Jumai, ibunda Alin, anaknya telah menghilang dari rumah sekitar seminggu lalu.
Saat itu Alin diajak berbelanja di toko tak jauh dari rumahnya namun tiba-tiba pergi menghilang.
Sudah dilakukan pencarian di sekitar rumah dan keluarganya tidak ditemukan.
Alin telah menikah dengan seorang pria yang kini bekerja sebagai nelayan di Banyuwangi namun suaminya pergi meninggalkan Alin setelah mengetahui istrinya ternyata memiliki gangguan kejiwaan.
Baca: Kian Banyak Pemakai Narkoba Alami Gangguan Jiwa
Akibatnya Alin yang tengah hamil anak pertama mengalami depresi sehingga kabur dari rumahnya.
Saat normal, Alin dapat diajak berkomunikasi secara wajar.
Namun jika gangguan kejiwaannya kambuh menjadi sulit diajak berkomunikasi.
Suami Alin sendiri sempat pamit bekerja sebagai nelayan di Banyuwangi.
Namun sejak kepergiannya sampai sekarang tak pernah memberi kabar lagi.
Hasil pemeriksaan petugas medis Puskesmas Baluwerti, usia kandungan Alin sudah 37 minggu. Ibu dan janin yang di kandungan juga sehat.
Diberitakan sebelumnya, Alin perempuan hamil tua ditemukan petugas telantar di Pemakaman Umum Semampir.
Kondisinya sangat memprihatinkan dan sulit diajak berkomunikasi.
Temuan ini adalah hasil laporan Sholi, pengurus Takmir Masjid Baitusallam Kelurahan Semampir.
Sejak seminggu terakhir, Sholi melihat perempuan dengan kondisi hamil tua terlantar di ruang tempat penyimpanan keranda mayat.
Baca: Ajak Anaknya yang Masih Balita Mengemis, Perempuan di Kediri Ini Digaruk Satpol PP
Kondisinya selain tidak terawat, juga seperti perempuan yang kebingungan.
Warga juga kesulitan mengorek keterangannya karena kurang lancar ketika diajak berkomunikasi.
Dari kondisi perutnya yang membuncit, usia kehamilan Alin diperkirakan tujuh atau delapan bulan namun Alin sendiri mengaku tidak tahu berapa usia kehamilannya.
Alin juga terlihat lahap saat disodori nasi bungkus dan es teh hangat yang dibawa petugas Satpol PP Kota Kediri.
Untuk mengorek keterangannya, petugas mengalami kesulitan karena Alin sangat tertutup.
Dia hanya mengaku pernah punya suami yang tinggal di daerah Gampengrejo, Kabupaten Kediri.
Sedangkan alasannya kepergiannya dari rumahnya karena diusir oleh keluarganya.
"Ada yang tidak senang dengan saya, sehingga saya pilih pergi dari rumah," ungkapnya.
Dari kepergiannya itu, kemudian dia menumpang tidur di ruangan keranda pemakaman.
Baca: Kenakan Pakaian Hitam, Billy Syahputra Ikut Angkat Keranda Jenazah Julia Perez
"Saya sudah izin sama juru kunci dan diperbolehkan tinggal," ungkapnya.
Namun pengakuan Alin juga sering berubah-ubah.
Kepada petugas yang mengajaknya mengobrol, Alin mengaku sudah bercerai dengan suaminya.
Namun kehamilanya dilakukan dengan suami yang telah menceraikannya.
Sementara Nur Khamid, Kabid Trantibun Satpol PP menjelaskan, petugas telah membawa ibu hamil yang ditemukan di pemakaman umum ke Puskesmas Baluwerti.
"Kami periksakan kandungan sudah berapa bulan," jelasnya.
Saat ini petugas masih melacak alamat rumahnya.
Karena Alin hanya menyebutkan Desa Gampengrejo sehingga bakal di croscek dengan keterangan perangkat desanya.