Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sempat Ada Penolakan Imunisasi MR di Gunungkidul Capai 98,5 Persen

Namun petugss tetap melakukan pendekatan supaya warga mau melakukan imunisasi MR.

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Sempat Ada  Penolakan Imunisasi MR di Gunungkidul Capai 98,5 Persen
SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
Petugas medis memberikan Vaksinasi Kampanye imunisasi MR yang merupakan campak dan rubella (MR) pada siswa di SMPN 20 Kota Malang, Selasa (1/8/2017). Imunisasi MR merupakan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk anak usia sembilan bulan hingga 15 tahun sebagai komitmen global untuk membasmi virus campak rubella yang bisa memicu kecacatan dan kematian pada anak. SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNNEWS.COM, GUNUNGKIDUL - Pelaksanaan imunisasi MR di Gunungkidul mencapai 98,5 persen.

Kendati demikian masih sekitar 1,5 persen yang ditargetkan mendapat imunisasi namun belum melakukan imunisasi.

ini dikarenakan terdapat anak-anak yang belum terdata dan juga penolakan dari warga.

Kepala Seksi Surveilance dan Imunisasi Dinas Kesehatan Gunungkidul, Niken Widyawati mengatakan, belum sempurnanya imunisasi MR di Gunungkidul karena masih ada anak-anak yang tercecer, belum terdata oleh petugas.

Baca: Ibu Ini Dipenjara Karena menolak Anaknya Diimunisasi

"Kami masih menyisir yang tercecer ini di kecamatan-kecamatan, masih ada yang belum terdata karena saking banyaknya," ujar Niken, Kamis (5/10/2017).

Berita Rekomendasi

Niken mengatakan, sempat terjadi penolakan di masyarakat akan imnusasi MR seperti di Kecamatan Nglipar dan Playen.

Namun pihaknya tetap melakukan pendekatan supaya warga mau melakukan imunisasi MR.

"Kami bujuk mereka agar mau melakukan imunisasi, meski sebagian ada yang memang enggan. Padahal imunisasi ini bertujuan baik dan sudah dipastikan aman," tuturnya.

Program Imunisasi MR ini sendiri telah dilakukan semenjak bulan Agustus 2017 lalu.

Imunisasi ini diharapkan dapat menekan kasus campak dan rubella yang masih tergolong tinggi di Kabupaten Gunungkidul.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas