Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gunung Agung Masih Berstatus Awas, Hingga Pagi Ini Sudah Lebih dari 100 Kali Gempa

Berdasarkan laporan Magma Indonesia hari ini, Senin (9/10/2017) gunung setinggi 3.142 mdpl di Karangasem, Bali ini masih menghasilkan ratusan gempa.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Gunung Agung Masih Berstatus Awas, Hingga Pagi Ini Sudah Lebih dari 100 Kali Gempa
BNPB
Kawasan Rawan Bencana Gunung Agung 

Zona perkiraan bahaya ini sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan gunung Agung yang paling aktual/terbaru.

Penyebab Kepulan Asap
Kemarin, hujan deras terus mengguyur sekitar Gunung Agung.

Tingginya curah hujan di sekitar Gunung Agung dalam beberapa hari terakhir ini diduga menjadi pemicu kepulan asap setinggi 1.500 meter yang tampak Sabtu (7/10/2017) sekitar pukul 20.40 Wita.

"Asap tersebut masih putih dan belum bercampur material. Kemungkinan kepulan asap setinggi 1.500 meter dari puncak gunung itu diakibatkan oleh curah hujan yang masih tinggi di sekitar Gunung Agung selama tiga hari terakhir. Jadi bukan letusan," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api PVMBG, Gede Suantika.

Baca: Aditya dan Hakim Sudiwardono Bikin Janji Bertemu untuk Serah Terima Uang, Kodenya Pengajian

Ia menjelaskan, asap yang membumbung tinggi dapat dipicu oleh dasar kawah yang sangat panas, lalu diguyur hujan deras.

Akumulasi air ke bawah kawah, lalu dilepas menjadi uap air yang tampak berupa asap berwarna putih

BERITA TERKAIT

"Jadi 99 persen asap yang kemarin mengepul tinggi masih mengandung uap air. Jadi fenomena kemarin malam itu belum erupsi, tapi masih aktivitas solfatara," jelas Suantika.

Gunung api dapat dikatakan erupsi, kata Suantika, jika kepulan asap berwarna pekat dan bercampur material dari perut bumi.

Kemarin siang, Kalak Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Klungkung, I Putu Widiada, dan stafnya tampak menyambangi Pos Pengamatan untuk berkoordinasi dengan PVMBG terkait peristiwa kepulan asap tinggi di atas Gunung Agung.

Ia mengungkapkan, banyak pengungsi di Klungkung mempertanyakan peristiwa kepulan asap tinggi tersebut.

Terlebih, kepulan asap tertinggi sejak status Awas itu banyak yang mengabadikan dan dibagikan di media sosial.

"Banyak yang bertanya apakah Gunung Agung sudah meletus? Setelah kami bertemu langsung dari Pak Kasbani, ternyata gunung Agung belum erupsi. Kepulan asap itu adalah uap air. Kami sudah dikasi print out yang menjelaskan fenomena itu, dan akan kita tempel di Posko Pengungsian GOR Swecapura," kata Widiada.

Hasil evaluasi aktivitas vulkanik Gunung Agung, Minggu (8/10/2017), menunjukkan gunung tertinggi di Bali ini masih dalam status Awas. (Eka Mita Suputra)

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas