Jokowi Ingatkan Warga Jateng Jangan Mudah Dikipas-kipasi
Jokowi mengatakan, kontestasi politik Pilkada yang berlangsung lima tahun sekali jangan sampai membuat antar warga menjadi 'grejegan' atau tidak rukun
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Presiden RI Joko Widodo mengingatkan tahun depan di Jawa Tengah dan sejumlah daerah lain di Indonesia akan menggelar Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, baik Pemilihan Gubernur, Pemilihan Bupati dan Wali Kota.
Dia mengingatkan warga agar tetap menjaga kerukunan.
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi di hadapan ribuan warga Jateng saat menghadiri acara penyerahan 7.000 Sertifikat Hak Atas Tanah untuk Rakyat, di Lapangan Pancasila Simpanglima, Kota Semarang, Senin (9/10/2017).
"Jaga ketenangan, ketentraman di kota dan kabupaten masing-masing. Jangan sampai kita gampang dikipas-kipas, dipanas-panasi, jangan. Kita ini saudara semuanya, saudara se-Provinsi Jawa Tengah, sebangsa dan setanah air," Jokowi.
Baca: Kala Mbah Munijah Tolak Tawaran Sepeda dari Presiden Jokowi
Ia mengatakan, kontestasi politik Pilkada yang berlangsung lima tahun sekali jangan sampai membuat antar warga menjadi 'grejegan' atau tidak rukun, hanya gara-gara Pilgub, Pilbup, Pilwakot.
"Harus tetap rukun dengan tetangga, antarkampung, rukun dengan saudara dan teman-temannya, coblos, sudah. Jangan sampai kita ini sebagai bangsa besar, nanti terpecah gara-gara urusan politik. Setuju mboten?" ungkap Jokowi, disambut teriakan "Setuju" oleh ribuan yang hadir.
Jokowi kembali menegaskan, bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar yang terdiri dari bermacam-macam suku, agama, dan bahasa daerah.
Ia mengungkap ketika dirinya bertemu dengan Duta Besar Singapura, disebutkan, negara tetangga itu hanya memiliki empat suku sementara Indonesia memiliki 714 suku.
Baca: Siswi SMP Kesurupan Marah-marah Kenapa Pohon di Halaman Sekolahnya Ditebang
Kemudian ketika bertemu Presiden Afghanistan Doktor Ashraf Ghani, disebutkan Afghanistan hanya memiliki tujuh suku, jauh dibanding Indonesia.
Diungkapkan Ashraf Ghani, bahwa Indonesia adalah negara besar maka harus berhati-hati jangan sampai ada gesekan dan pertikaian antarwarga.
"Presiden Ashraf Ghani wanti-wanti kepada saya, Presiden Jokowi negaramu negara besar, kita hanya memiliki tujuh suku, Indonesia 714 suku. Sehingga kalau ada masalah kecil-kecil segera diselesaikan," katanya.