Wisana Mendapati Anaknya Terbujur Kaku, Lehernya Tergantung di Tiang Bale
Warga di Lingkungan Pangkung Manggis geger setelah ditemukannya I Gusti Kade Parwata (40), dalam keadaan tergantung, Kamis (12/10/2017).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, NEGARA - Warga di Lingkungan Pangkung Manggis, Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Bali geger setelah ditemukannya I Gusti Kade Parwata (40), dalam keadaan tergantung, Kamis (12/10/2017).
Muncul dugaan, aksi gantung diri Parwata dipicu keputusasaan lantaran telah lama mengidap penyakit stroke.
Namun penyakitnya tak kunjung sembuh.
Ia pun memilih mengakhiri hidupnya di bale bengong rumahnya.
Mayat Parwata pertama kali diketahui oleh ayah korban, Gusti Komang Wisana (60) sekitar pukul 12.00 Wita.
Baca: Mengintip Mewahnya Kediaman Calon Suami Kahiyang Ayu, Bobby Nasution di Medan
Saat itu, Wisana tiba-tiba mendapati anaknya tersebut terbujur kaku dengan posisi leher tergantung di tiang bale bengong rumah.
Setelah diperiksa korban yang kesehariannya tidak memiliki pekerjaan tetap ini ternyata sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Mendapati anaknya meninggal dunia dalam kondisi tergantung, Wisana kemudian memberitahukan kejadian ini kepada anggota keluarga yang lain dan bersama-sama menurunkan korban.
Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke pihak desa setempat yang kemudian diteruskan ke pihak kepolisian.
Baca: Peringatan 15 Tahun Tragedi Bom Bali: Wina dan Dinda Tak Mampu Mengingat Wajah Ayah Bundanya
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusak Agustinus Sooai mengatakan, berdasarkan hasil olah TKP bersama dengan tim medis puskesmas setempat, tidak didapati adanya luka atau tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Sehingga kuat dugaan korban meninggal dunia akibat gantung diri.
Keterangan pihak keluarga diketahui korban telah lama menderita stroke dan selama hidupnya memang tak bisa berbicara atau bisu.
Korban juga diketahui sempat menikah sebanyak dua kali dan akhirnya ditinggalkan oleh istri pada pernikahan kedua.
"Atas kejadian ini pihak keluarga sudah menerima dengan ikhlas jadi tidak perlu dilakukan proses lebih lanjut. Kini korban telah disemayamkan di rumah duka dan menunggu prosesi Ngaben," tandas Yusak.